Evolusi disain SSD memiliki form factor berbeda beda. Dari SATA, M0-297,
MO-300, M.2 dan beberapa model lain dibuat dengan disain khusus.
Masing masing port yang dipakai memiliki fungsi khusus sesuai kebutuhan computer.
Ukuran
SATA 1.8 dan 2.5 inch. Keduanya sama hanya ukuran board lebih kecil.
SSD SATA dapat dirakit dengan case dan bentuknnya tipis seperti
harddisk.
Sedangkan 1.8 inch lebih kecil. Umumnya digunakan pada perangkat portabel seperti ultrabook yang ringan.
Port SATA 1.8 inch memiliki ukuran lebih kecil dan tipis.

SSD PCIe. Memiliki bentuk seperti card. Tidak lagi melewati kabel SATA seperti harddisk. Tapi melalui jalur slot PCIe.

Disain lain dari ukuran MO-297. Slot yang digunakan tetap dengan kabel SATA.
Hanya ukurannya lebih pendek, separuh dari ukuran SSD 2.5 inch. Ukurannya dari 54x39mm.

Dibawah ini perbedaan antara konektor SSD biasa dengan ukuran SSD Small Form Factor yang lebih kecil
Yang
lain disebut mSATA.mSATA adalah singkatan Mini SATA. Konektor dari
kedua SSD dibawah ini mengunakan jenis konektor yang sama.
Hanya ukuran board SSD ada yang dibuat lebih pendek atau panjang.
Menyediakan 2 pembagian slot seperti SATA.
M.2 vs NVMeKebutuhan perangkat elektronik semakin kecil dan dirancang konektor port SSD pada tahun 2012.
NVMe (non-volatile memory express) adalah protokol dari sebuah host controller dan storage controller.
NVMe memetakan perintah output dan input melalui jalur PCIe. Artinya langsung terhubung di PCIe
M.2 adalah protokol, bentuk (form factor) dan tipe socket slot.
Menjadi bagian di dalam NVMe. Awalnya
M.2 mengunakan nama Next Generation Form Factor (NGFF). Port yang satu
ini memiliki 2 fungsi, kompatibel dengan SATA dan PCIe. M.2 masih berada di jajaran SATA.
M.2 memiliki bentuk slot untuk slot storage di motherboard, dan notebook kelas premium.
Hanya bentuknya saja berbeda, tapi kinerjanya sama seperti storage SATA SSD.
M2 memiliki protokol dari PCIe Express 3.0 (sampai 4 lanes), SATA dan USB 3.0
Dibawah ini salah satu disain, tapi ukuran pin slot memiliki disain berbeda. Paling umum memiliki 3 pembagian pin

Bentuk slot M2.
M.3 dengan modul NF1Tahun
2018, Samsung menampilkan model form SSD M3. Memiliki slot untuk rack
mounting server, dengan 2 jalur chip untuk menampung kapasitas chip SSD
lebih banyak. Ukuran berbeda dengan M.2, dengan separuh lebih lebar.
Mengunakan jalur PCIe 4.0 x4, lebih umum sebagai produk SSD storage Rack Mounting pada server.
M.2 dan NVme chip overheating kepanasan.M.2 SSD umumnya dibuat lebih praktis, tanpa heatsink.
Fotografer
mengandalkan kecepatan SSD M.2 untuk menyimpan file katalog dari
software Lightroom. Ukuran besar, dan lebih cepat di akses, foto
dimasukan ke storage M.2, sehingga mempercepat kerja mereka.
Produsen tidak menjelaskan lebih lanjut, bila chip mereka harus mendapatkan pendingin yang baik.
Penguna
memilih cara praktis memasang pada slot M.2 yang tersedia pada
motherboard. Masalahnya disana cukup panas, dan membuat kinerja SSD M.2
overheating.
20 mengunakan, si fotografer mengatakan drive SSD M.2 mereka rusak. Data hilang dan tidak ada backup.
Nasihat selalu membackup data, dan tidak menjadikan drive M.2 sebagai storage utama. Kecuali untuk kecepatan kerja
NVMe PCIe
SSD sudah dikemas dalam bentuk PCIe card.
Dapat disebut dengan NVMe PCIe,
Dapat dipasang dengan adaptor PCIe NVME, atau beberapa produsen menempatkan slot untuk NVME.
NVme mengunakan koneksi langsung ke CPU seperti VGA card. Mengunakan jalur PCIE atau port PCIe di VGA
Kecepatan mengikuti tipe adaptor terhubung ke jalur PCIe 1x, PCIe 4x, PCIe 16x
Dan versi teknologi PCIe versi 2, PCIE 3.0 atau yang tercepat (2019) PCIe 4.0
Semakin besar jalur yang dipakai, semakin cepat kecepatan tranfer storage.

Terakhir
adalah disain custom. Ada yang dibuat dalam bentuk memory modul. Tapi
SSD custom untuk SSD memory modul adalah storage SSD dan bukan RAM chip.
Power
diambil dari slot DIMM RAM. Disain lainnya mengikuti kebutuhan bagi
perangkat elektronik. Bisa terhubung ke PATA port, disain custom untuk
perangkat khusus dan lainnya.
SSD SASSSD
performa dibuat dengan interface SAS. Bentuknya hampir sama, tetapi
disain konektor dan controller berbeda dibanding SSD SATA. Port SAS
memiliki plastik terhubung dibagian tengah. Konektor SAS memiliki
beberapa model berbeda.

XFMExpress (2019)
Kombinsi dari M.2 dengan BGA chip.
Toshiba memperkenalkan XFMExpress, mengambil kemampuan 2 disain dari M.2 SSD dan BGA SSD.
Uniknya disain memory storage chip tersebut dapat di lepas pasang.
Target pasar untuk perangkat ultra compact, iOT dan perangkat kecil yang menyatu.
Storage chip memory XFMExpress dapat dilepas pasang, baik dengan sistem kunci penutup, atau bentuknya seperti SDcard.
Kecepatan yang ditawarkan mengunakan 1, 2 atau 4 jalur di PCIe 3.0 dan PCIe 4.0
Sedangkan kecepatan tranfer mencapai 1GB/s di 1 lane, 2GB/s 2 Lane, 4GB/s 4 Lane ketika perangkat mengunakan jalur PCIe 3.0
Mungkin kecepatan akan meningkat 2x lebih cepat bila dipasang ke PCIe 4.0, setidaknya dapat mencapai 8GB/s
Mengapa Toshiba membuat XFMExpress.
Idenya sederhana, sebuah storage mengunakan chip memory.
Teknologi memory membuat kapasitas chip semakin besar.
Bila penguna ingin memasang SSD kapasitas 500GB, dan tahun depan ingin menambah kapasitas menjadi 1TB. Maka unit lama harus diganti dengan unit baru. Karena chip BGA sebagai chip storage menyatu dengan kontroller board.
XFMExpress memindahkan unit Chip BGA di luar kontroller dan dapat dilepas pasang.
Seperti keterangan pada gambar 1, yang diganti adalah unit chip BGA yang dikepas seperti card kecil. Sedangkan kontroller dibuat terpisah dengan memory modul chip.

Perbedaan SSD yang murah dan mahal.
Perbedaan SSD dapat dilihat dari kecepatan tranfer, tapi bagian penting adalah IOPS bila penguna membutuhkan performa.
IOPSSingkatan
Input/Output Operations Per Second (IOPS). Biasanya tertulis dengan
Read IOPS berapa dan Write IOPS berapa. Angka tersebut diambil dari rata
rata pengunaan, semakin besar angka IOPS semakin cepat.
Ada
2 perbedaan angka IOPS yaitu untuk Read dan Write. Intinya kemampuan
SSD dengan IOPS semakin besar maka semakin cepat menangani data untuk
membaca dan menulis di chip.
Write CyclesDi
SSD disebut Write Cycles. Karena mengunakan chip maka umur chip akan
terus menurun kemampuannya setiap kali di write atau ketika di isi
dengan data baru.
SSD
dikelompokan dalam grup halaman cell chip, dan di kelompokan dalam blok.
Ketika blok memory perlu di isi data, seluruh blok perlu di hapus.
Setiap blok dihapus dan di tulis kembali disebut Write cycles.
Karena memiliki jumlah terbatas dalam penulisan, sampai akhirnya data tidak bisa ditulis kembali.
Produsen
SSD telah mengurangi bagian ini, agar SSD lebih awet umurnya.
Menerapkan dengan teknik level, tujuannya sama untuk mengurangi proses
penulisan SSD di dalam blok chip sehingga usia SSD semakin awet.
Write
Cycles tidak terlalu penting bagi penguna biasa, hanya perlu
dipertimbangkan bagi perusahaan bisnis atau data server karena kebutuhan
menulis data sangat besar dalam hitungan GB setiap hari.
TRIMTrim
adalah dukungan yang muncul beberapa tahun lalu. Sampai saat ini
sebutan TRIM masih membingungkan penguna perangkat SSD. TRIM sebanarnya
metode dalam mencegah penurunan SSD dari waktu pemakaian.
Chip
di SSD harus dihapus sebelum di tulis. Bagaimana bila block memory di
chip masih setengah terisi. Apakah bisa di isi dengan data setengah
lainnya.
SSD
berbeda, data yang separuh harus di ambil dahulu, lalu dikosongkan dan
ditulis dengan data yang separuh ditambah dengan data baru. Langkahnya
Backup-Delete-Rewrite.
Dengan
teknik TRIM, SSD dapat menghapus bagian tertentu di dalam blok. Dengan
teknik ini, data baru tidak perlu melakukan proses seperti teknik
sebelumnya. Dan cell chip yang berisi data tapi tidak dipakai tetap
dibiarkan, dan SSD mengisi bagian chip kosong lain.
Bila kita ingin SSD lebih awet, fitur TRIM sebaiknya diaktifkan.
MTBF SSDBerbeda dengan Harddisk MTBF diberikan dalam waktu, misalnya 1 juta jam.
MTBF di SSD mengunakan banyaknya penulisan data. Biasanya ditulis dalam 1 PB atau PetaByte.
Artinya
usia SSD lebih cepat rusak bila di Write (ditulis) data. Sedangkan Read
(membaca) data tidak masuk dalam perhitungan umur SSD.
Untuk itu SSD tidak boleh di defrag, sedangkan harddisk memang perlu dilakukan defrag
Controller SSDProdusen
SSD mengambil chip controller dari produsen lain. Controller chip
adalah pengatur dari data di SSD, dari menulis, membaca sampai
membersihkan sampah data dan lainnya.
Controller SSD dibuat oleh masing masing produsen dengan teknologi berbeda.
Ada
yang perlu diperhatikan, umumnya SSD dengan kapasitas besar dan
teknologi baru mengunakan tipe controller dengan beberapa channel
(kanal).
Fungsinya trafik dari SSD ke computer menjadi lebih cepat bila kanal yang dimiliki lebih banyak
Masing
masing Controller memiliki perbedaan, tetapi yang terpenting adalah
kecepatan dalam Read dan Write yang perlu ditangani oleh controller SSD.
SLC, MLC dan TLCTeknologi chip SSD disebut dengan NAND Flash. Dan chip storage dikembangkan dengan cara berbeda dari beberapaa generasi SSD.
SLC
adalah single layer, menjadi SSD paling cepat dan handal. Tetapi tipe
SLC saat ini dibuat terbatas. Biaya produksi chip terlalu mahal, dan
digunakan untuk kalangan industri dan bisnis.
MLC
adalah multi, memiliki usia dibawah SLC, walau prakteknya tidak seperti
itu. MLC sama handal seperti SLC, saat ini produsen chip mulai
mengurangi pembuatan tipe chip MLC
TLC,
Triple atau 3 dimensi. Membuat sistem chip menumpuk membentuk lapis
demi lapis chip. Teknologi TLC dikembangkan agar sebuah chip dapat
menampung lebih banyak data (Cell). Dahulu TLC diragunkan karena kurang
handal dan lebih cepat rusak. Tetapi sekarang ini pengembangan SSD lebih
banyak mengunakan TLC. Lebih murah untuk diproduksi dengan satu chip
yang kapasitasnya lebih besar.
SSD SDRAM atau tanpa SDRAM bufferSeperti
harddisk memiliki buffer untuk menampung data sebelum di tulis ke
harddisk, serta alokasi data yang ada antara storage SSD ke computer
akan dijembatani (ditampung) sementara di bagian SDRAM.
SSD ada yang mengunakan buffer SDRAM sebagai buffer, tetapi model low end ditawarkan tanpa SDRAM.
Yang
versi tanpa SDRAM disebutkan lebih lambat, tetapi seberapa jauh
kelambatan SSD tersebut. Ketika kita mengatakan chip semua tidak ada
yang bergerak. Yang ada hanya data digital.
Jadi
hanya beberapa penguna yang memang memerlukan SSD dengan buffer SDRAM.
Karena kebutuhan kelambatan tranfer data setidaknya dapat lebih cepat
dengan buffer SDRAM.
Dan SSD dengan buffer SDRAM umumnya dijual lebih mahal dan dibuat untuk produk SSD profesional.
Yang
lain tidak masalah, sedikit lebih lambat tranfer data harus menunggu
ditulis ke dalam Chip NAND Flash. Perbedaan memang ada antara SSD dengan
Buffer SDRAM atau tidak.
Intinya
bila kita tidak terlalu peduli dengan kecepatan, seperti pemakaian SSD
untuk pengunaan biasa. Kelambatan tidak terlalu terasa.