Dari kru NBC News sedang berada di base camp untuk persiapan pembuatan film Discovery Live Everest Jump Live.
Entah seperti apa ceritanya, rencana judl film Jump Live untuk meliput terjun payung dari puncak gunung (Everest).
Ketika
tim NBC disana, mereka melihat tragedi Everest yang menewaskan 12
pendaki (kabar tidak resmi 13 orang, total korban 16 Sherpa).
Rekaman
yang dibuat ketika itu baru separuh jalan, dan tim NBC baru sampai di
basecamp sebelum melakukan pendakian ke puncak ke puncak.
Kami berada di gunung Everest dan menjadi saksi mata kecelakaan terbesar di Everst.
Film
dokumenter ini mencakup liputan ketika itu dan saksi mata yang berupaya
melakukan penyelamatan dan pemulihan setelah terjadi longsor.
Waktu pendakian terbaik ke puncak gunung Everest pada waktu bulan Mei.
Tepatnya
pada tanggal antara 15-30 Mei. Rute Selatan gunung Everest adalah rute
favorit dan paling aman, tapi ramai dan banyak pendaki lewati rute ini
karena dianggap paling ramah.
Hari itu menjadi jalur pendakian paling mematikan dengan menelan korban terbanyak dalam satu hari.
Longsor
salju berada dekat Basecamp atau tepatnya ke arah lintasan menjelang
Basecamp 1, atau baru saja pendaki dan para sherpa memulai pendakian.
Daerah
yang disebut Khumbu Ice Fall berada di kiri tepi tebing dimana salju
terkumpul dan menumpuk untuk menunggu jatuh. Rute sebelumnya berada
disisi kanan relatif lebih aman karena lebih jauh dari resiko terkena
longsoran.
Hanya
rute disitu dianggap memperlambat pendakian karena memiliki dinding
sekitar 30 meter. Dan rute baru disisi kiri lebih dipakai karena lebih
cepat walau memiliki sedikit resiko bila ada bongkahan es salju jatuh.
Dari
NYC.
Kecelakaan
pendakian di Everest diawali pada jam 6:30 pagi, sebelum bongkahan batu
es besar jatuh dan salju besar longsor di sisi selatan gunung. Menimpa
30 para pendaki. Korban yang meninggal 12 orang, dan 4 masih hilang.
Menjadi tragedi terburuk yang menelan korban terbanyak di Everest dalam
satu hari pendakian.
Sherpa atau Porter dibayar $125 untuk sekali naik dengan barang bawaan bagi para turis pendakian di Everest.
Batas
barang bawaan ditetapkan sekitar 20kg. Nyatanya bisa saja beratnya
lebih dari itu, porter termasuk orang yang bekerja sebagai sherpa /
pemandu, juru masak dan pembawa barang.
Mereka
berangkat lebih dahulu jalan di depan untuk membuka jalur pendakian.
Biasanya pendakian diawali sebelum matahari terbit. Tetapi tim Sherpa
hari itu sedikit terlambat dilintasan berbahaya. Sekitar jam 7:00 waktu
setempat sebuah bongkahan es mulai turun dan memicu terjadi longsor
besar.
Mereka
yang sudah teridentifikasi meninggal di pendakian hari tersebut :
Mingma Nuru Sherpa (Pemandu NBC) , Dorji Sherpa , Ang Tshiri Sherpa ,
Nima Sherpa , Phurba Ongyal Sherpa , Lakpa Tenjing Sherpa , Chhiring
Ongchu Sherpa , Dorjee Khatri , Lalu Dorjee Sherpa , Phur Temba Sherpa ,
Pasang Karma Sherpa dan Asman Tamang . Yang hilang diidentifikasi
sebagai Tenzing Chottar Sherpa , Ankaji Sherpa , Pem Tenji Sherpa dan
Ash Bahadur Gurung .
Menurut
Kaji Sherpa 39 tahun, dia berada di garis depan dan terluka. Sampai
harus dibawa untuk perawatan di rumah sakit. Tim pertama yang naik untuk
memperbaiki tali dan lapangan es yang berbahaya disebut PorCorn (es
yang menonjol di jalur pendakian).
Dia
beruntung sudah berada di depan, tepat dibawah sebuah bukit kecil.
Sehingga longsoran salju tidak langsung menghantam dirinya.
Teman
temannya masih berada dibawah ketika longsoran salju terjadi. Satu lagi
yang selamat Ang Kami seorang Sherpa, dia bercerita untuk pensiun dan
menyatakan tidak ikut lagi menjadi pemandu gunung Everest..
Natgeo
Walau tempat tersebut luasnya hanya sebesar lapangan bola, pendaki tidak bisa lari begitu saja.
Walau
disebut sebuah lapangan, permukaan disana adalah es dan patahan atau
celah ada dimana mana. Kaji yang juga selamat, mengatakan akan pensiun
setelah mengalami tragedi kemarin. Foto
Adventure-Journal
Dibawah ini peta gambar Everest 18 April 2014 dari NatGeo, rute pendakian tepat berada di lintasan longsoran salju
Bagi
Sherpa akan mendapatkan $3000-5000 di setiap musim pendakian. Sekitar
2-3 bulan mereka mengantarkan para turis ke puncak gunung.
Diantara tim ekpedisi termasuk tim Discovery Channel yang menyiapkan pembuatan film Everest Jump Live.
Pemimpin
ekspedisi Garret Madison melakukan penyelamatan. Dan Tood Burleson
sebagai pemimpin pendakian dari perusahaan Alpine Ascents yang sering
mengirim pendaki ke puncak Everst. Mereka kehilangan 5 Sherpa terbaik
yang ikut diliput dalam film dokumenter ini. Semua hasil film ini
disumbangkan untuk membantu para korban.
Film
ini menjadi pengingat, kecelakaan bisa terjadi kapan saja. Termasuk
mereka yang sudah ahli seperti Sherpa yang sudah beberapa kali mencapai
puncak Everest. Kecelakaan tidak terjadi di puncak atau di tengah
gunung. Cerita ini dimana kecelakaan sudah terjadi di awal pendakian
antara basecamp1 dan 2.
Video dibawah ini mungkin tidak akan lama disimpan di Youtube, karena dimiliki oleh Discovery.

Film dibawah ini mungkin akan dihapus dari Youtube, karena hak tayang dimiliki Discovery.
Kejadian
yang sama pada tahun 2009, ketika 6 orang pendaki mengalami kecelakaan
akibat longsoran salju dan 1 orang fatal. Juga terjadi di rute yang
sama.
Diambil dari berbagai sumber, salah satunya
CNN.
Tim Discovery akhirnya batal menyelesaikan pembuatan liputan Discovery
Live Everest Jump Live. Dan pendakian Everest dari perusahaan
penyenggara pendakian menyatakan tidak mengadakan tour pendakian setelah
kecelakaan tersebut untuk tahun ini.
+
Info lengkap kejadian kecelakaan 16 sherpa di Everest dalam gambar 3
dimensi, dan kejadian jatuhnya salju di Khumbu Icefall. Lengkap dengan
rute animasi sampai lanjut ke arah puncak gunung Everest, dapat dilihat
di Everestavalanchetragedy.com/mt-everest-journey.html+ Video dari Discovery.com
![]()
Tim Alberta 2016 mundur setelah nyaris dihantam guguran es. Film pendakian gunung Breathtaking K2 dari Carla Perez dan Adrian Ballinger. Mengapa puncak K2 bisa
menelan korban. Puncak K2 bukan puncak pendakian biasa, hanya pendaki gunung profesional kata Pemba Gyalje seorang sherpa pahlawan.
![]()
April dan Mei adalah musim pendakian di Everest, dengan kondisi cuaca
musim panas dan kondisi cuaca lebih baik dari bulan lain. 22 Mei 2019 adalah rekor pendaki mencapai puncak Everest terbanyak dalam sehari. Membuat jalur mencapai puncak macet. Setidaknya 7 orang pendaki harus tinggal tetap disana, dan salah satu penyebab terlalu lama menunggu antrian.
![]()
Satu tim dokter berangkat ke puncak gunung tertinggi di Everest.16
dokter untuk meneliti penyelamatan. 2017, kembali diteliti mengapa orang yang mendaki di tempat ketinggian akan memiliki masalah kesehatan sedangkan yang lain tidak. Apakah benar semakin tinggi manusia tidak lagi berpikir dengan logika.
![]()
Yuichiro Miura 80 tahun dan putranya mendaki gunung Everest. Ayahnya pernah memecahkan rekor sebagai orang paling tua yang mencapai puncak. Setelah rekornya dikalahkan oleh pendaki Nepal dan berhasil. Posisi manusia kedua tertua mencapai Everest oleh Sherchan Nepal, gagal 6 Mei 2017 karena menderita sakit jantung.
![]()
Semua gunung paling berbahaya bagi pendakian memiliki puncak yang berada
di 8000 meter. Seluruh gunung tertinggi memiliki resiko kematian, tapi 4
gunung ini memiliki resiko di atas gunung Everest. Artinya rasio yang
tidak pulang dibanding yang berhasil mencapai puncak dan kembali ke
rumah akan lebih banyak
![]()
Sekarang kita tinggal duduk manis melihat pendaki ke puncak Everest lengkap dari Basecamp sampai ke puncak. Project360 selesai mendokumentasikan jalur selatan Everest.
Dengan melihat di halaman Project360, jalur pendakian lengkap dari setiap tingkat dari basecampe.
![]()
Gunung Sourabaya meletus pertama kali sejak 60 tahun terakhir. Menjadi
pertunjukan spektakuler dengan lava berapi. Gunung ini sudah dua kali
meletus, tapi tidak ada yang tahu. Dan hanya Nasa yang melihat gunung
ini meletus di pulau terpencil di Samudra Atlantik Selatan.
![]()
Gunung tertinggi di Asia Tenggara baru tercatat di tahun 2014 oleh tim Nat Geo dan Northface. Gunung Hkakabo Razi memiliki ketinggian 5881 meter, lebih tinggi 1000 meter dibanding puncak gunung tertinggi di Indonesia Puncak Jaya. Untuk mendaki kesana disebut Anti Everest. Artinya tidak ada porter yang mendukung pendakian. Bahkan mencapai ke basecamp harus berjalan kaki di tengah hutan
![]()
Gempa Nepal April 2015 memicu longsoran salju di jalur pendakian gunung Everest.
Bukan di rute perjalanan saja, sampai ke base camp dimana para pendaki
menyiapkan diri untuk naik juga terkena. Catatan baru korban terbesar di Everest. Satu korban dari kepala Google X
![]()
Beberapa hari terakhir di pegunungan Nepal kembali terjadi bencana. Topan salju di wilayah utara dilaporkan sudah menewaskan 26 orang,
Diawali pada hari Selasa di daerah Annapurna sebagai rute paling favorit untuk jalan jalan ke Everest. Badai salju datang mencapai setinggi 1,5 meter dan udara yang sangat dingin.
![]()
Membawa quadcopter terbang di pegunungan Himalaya untuk merekam video. Satu tim ini beneran
berangkat ke Himalaya, lengkap membawa porter dan quadcopter
tentunya. Membuat beberapa klip video sampai di basecamp Everest. Pemandangan yang di dapat tentu berbeda.