Science | 19 May 2015

Big Bang itu apa teori titik awal pembentukan alam semesta


Big Bang itu apa yang menjadi dasar terbentuknya alam semesta

Di bidang astronomi, para ilmuwan sering menyebut Big Bang atau ledakan besar.

Apa yang dimaksud sebagai Big Bang, katanya teori sebagai awal terjadinya alam semesta ini.

Dan jauh terjadi sebelum pembentukan planet dan galaksi. Intinya Big Bang sebagai ledakan yang menyebarkan gas hidrogen ke seluruh ruang alam semesta.

Teori Big Bang dipercaya untuk sementara, setelah peneliti melihat alam semesta terjadinya dimulai dari jejak radiasi kuno.

Setelah seluruh gas dan debu terpencar ke segala penjuru, proses pendinginan terjadi beberapa ratus ribu tahun dan masa tersebut dianggap masa gelap. Proses berlanjut setelah beberapa ratus ribu tahun, sampai membentuk alam semesta seperti sekarang ini.

Dan saat ini, alam semesta telah berumur 13,7 miliar tahun setelah terjadi Big Bang.
Tapi usia alam semesta diungkap 2x lebih tua dari 13,7 miliar tahun.

Bila ditanyakan bagaimana pembentukan Big Bang, atau apa yang terjadi sebelum Big Bang, sampai melihat kejadian Big Bang.

Sepertinya tidak akan terjawab, karena disanalah asal mula pembentukan alam semesta dan jauh dari kehadiran manusia yang baru berusia ratusan ribu tahun.

Terjadinya teori Big Bag diperkirakan terjadi pada 13,7 miliar tahun lalu.

Sebelum munculnya kehidupan di alam semesta. Jadi disini tidak membicarakan asal sebuah planet, bahkan terbentuknya bintang. Hanya gas yang panas lalu perlahan mendingin.



Mengapa Big Bang masih sebatas teori. Karena manusia tidak bisa melihat apa yang terjadi di masa lalu.

Bagaimana Big Bang bisa di percaya sebagai awal alam semesta.
Sementara usia alam semesta hari ini, sudah berusia 13,7 miliar tahun lebih. Itupun masih terbatas dengan perkiraan para peneliti.

Peneliti melihat pergerakan alam semesta, seperti seluruh galaksi bergerak dari satu titik Big Bang dan terus menjauh titik asal tersebut.

Teori Big Bang adalah salah satu teori model kosmologi di alam semesta.



Teori ini menyatakan alam semesta dimulai di suatu tempat yang berbentuk bola, atau kumulasi dari gas di sebuah tempat yang sangat besar.

Gas yang awalnya Hidrogen, dalam keadaan sangat padat lalu memperluas (meledak). Ledakan bisa saja tidak berasal dari satu titik, tapi di beberapa tempat berbeda. Mungkin dipicu oleh sebuah ledakan dan menyebar ke ledakan gas yang terakumulasi di tempat lain.

Tapi pengertian padat bukan berbentuk seperti lubang hitam, tanah atau tekanan gas bintang seperti matahari. Jauh lebih besar, dan benda yang disebutkan sebelumnya belum ada.

Alam semesta masih berasal dari gas saja ?. Teorinya seperti itu.
Tidak ada tanah, air, batuan, garam, bahkan bahan metal. Seluruh alam semesta adalah gas yaitu gas hidrogen.

Bagaimana memberi gambaran terjadinya big bang. Anggap saja anda menjadi saksi terjadinya big bang, di suatu tempat yang sangat gelap, di ruang angkasa, dan tidak ada cahaya dan tidak ada gravitasi.

Di depan anda terdapat banyak bola (gumpalan gas) raksasa yang sangat besar dan berisikan cikal bakal isi alam semesta. Entah mengapa, bola terjadi ledakan dimana-mana. Isi bola tersebut terlempar dan bergerak bebas di ruang tanpa gravitasi.

Itulah perkiraan terbentuknya teori big bang. Dimana semua gas dan materi padat terlempar begitu cepat tanpa tertahan oleh apapun.

Ketika seluruh materi yang terlempar di Big Bang, terjadi proses pendinginan.

Dan materi atau partikel dari sub atom menciptakan atom sampai membentuk benda lebih lebih besar.
Dan gas yang menyebar kembali terakumulasi dan terkumpul bersama sama menciptakan awan raksasa.

Karena terdapat materi gas hidrogen sebagai materi paling banyak, dan hasil gas helium akibat ledakan pertama.
Semua sumber dari gas hidrogen dan helium membentuk gumpalan yang sangat besar.

Gas yang terakumulasi akhirnya membentuk sebuah ledakan pertama, dan bintang pertama lahir di alam semesta ini.
Dan disusul gumpalan lain dan menjadi bintang baru dan selanjutnya.

Bintang disini disebut bintang generasi pertama, dimana kandungan bintang sangat murni.

Dibanding matahari kita adalah gas, tapi matahari bukan bintang murni karena memiliki kandungan metal di dalamnya.



Ketika bintang generasi pertama lahir.
Ukuran bintang amat sangat besar, panas bahkan supermasif.

Bintang raksasa akan membakar gas hidrogen lebih cepat, bahkan sangat cepat, dan kestabilan bintang mulai terganggu.
Akhirnya semua bintang generasi pertama juga meledak kembali.

Seperti pembakaran dalam kendaraan, maka akan muncul gas CO atau karbon. Materi tersebut timbul dari sisa pembakaran.
Proses dari ledakan bintang generasi pertama juga menghasilkan materi padat (partikel berat) seperti debu.
Dapat dilihat pada data Tabel Periodik tabel elemen

Proses daur ulang terus terjadi kembali.
Dalam ruang hampa terjadi gaya tarik menarik akibat gravitasi. Gas dan debu tersebut mulai terakumulasi kembali, atau terkonsentrasi dan mulai memadat.
Pada bagian tertentu misalnya ditengah galaksi terbentuk sebuah benda sangat padat yang disebut Black Hole.

Gerakan Black Hole memutar materi di sekitar gas dan debu, perlahan membentuk sebuah galaksi raksasa.

Setelah membentuk kumpulan galaksi disusul lahirnya bintang pertama. Dan terakhir debu menjadi batuan dan membentuk gumpalan besar yaitu planet
Walau teori ini masih menjadi pertanyaan lain. Mana yang lebih dahulu lahir, apakah lubang hitam atau bintang dalam pembentukan galaksi.

Bagaimana bentuk alam semesta sebelum terjadinya Big Bang. Satu lagi teori disebut Singularitas atau singularity. Hanya yang satu ini semakin sukar dijelaskan.

Proses pembentukan alam semesta dalam dunia sain dibawah ini
Awalnya alam semesta berada di satu tempat, disebut Singularity. Disana memiliki suhu tidak terbatas, dan kepadatan tidak terbatas.

Tidak ada planet, tidak ada bintang bahkan galaksi yang besar, dan hukum fisika tidak ada. Secara tiba tiba meledak dan disebut Big Bang.

Big Bang teori titik awal alam semesta

Setelah suhu semakin mendingin mencapai 10 pangkat 27 kelvin, disana disebut tahap kedua.



Dalam keadaan yang sangat panas, atom belum dapat terbentuk. Dan bentuk alam semesta setelah terjadi ledakan masih berupa plasma panas atau disebut Quark - Gluon Plasma

Disini mulai terbentuk atom pertama dengan proton dan neutron setelah waktu 3-20 menit terjadi ledakan.

Ketika terjadi pengabungan tersebut, dimulai materi hidrogen, helium dan lithium muncul. Tapi masih tetap terlalu panas untuk menangkap elektron. Sementara elektron masih terbang bebas belum terikat dan menabrak foton yang menciptakan cahaya. Hasilnya alam semesta ketika itu terlihat buram.

47 ribu tahun berlalu, alam semesta sudah cukup dingin dan inti atom dapat menangkap elektron dengan suhu 30 ribu kelvin.

380 ribu tahun kemudian akhirnya atom bisa saling terikat, dan alam semesta seperti transparan disebut micro

Disinilah manusia masih dapat mengintip masa lalu atau asal mula alam semesta dalam bentuk cahaya (radiasi). Berdasarkan jejak Cosmic Microwave, bekas radiasi dari masa 380 ribu tahun cahaya di awal terbentuknya alam semesta.

Tetapi itu baru awal, setelah 450-800 juta tahun berlalu, muncul bintang pertama dan galaksi. Dan masa kegelapan akhirnya hilang sehingga alam semesta perrlahan terlihat.

Seperti proses terjadinya Big Bang, bisa dilihat gambar dibawah ini.

Big Bang itu apa teori titik awal pembentukan alam semesta cmb

Pada gambar diatas, saat ini adalah 13,7 miliar tahun. Artinya kita berada di sisi gambar kanan bawah, dimana galaksi sudah terbentuk.

Teori Big Bang sampai saat ini belum terbukti, tetapi masih menjadi pertimbangan yang paling dipercaya. Karena siapa yang dapat melihat lebih jauh dengan usia 13,7 atau 13,8 miliar tahun lalu

Walau manusia tidak bisa melihat proses terjadinya, tapi bisa memperkirakan dengan melihat sisa kejadian di alam semesta.

Sebagai contoh dari teleskop Hubble dapat melihat pembentukan galaksi yang sangat jauh. Itupun terlihat sangat samar seperti titik merah. Salah satunya galaksi Z8 GND 5296 dengan perkiraan usia yang terlihat dari bumi, baru berusia 700 juta tahun dari titik awal terjadinya Big Bang

Atau galaksi lain yang pernah ditemukan teleskop Hubble. Diperkirakan baru berusia 1.6 miliar tahun setelah terjadinya Big Bang.

Satu lagi penemuan galaksi di daerah Abbel 2744. Ditemukan tidak sengaja oleh teleskop Hubble akibat pembesaran dari gravitasi lensa. Diperkirakan berusia mendekati 500 juta tahun setelah terjadi Big Bang. Bila dihitung mundur, jarak galaksi tersebut mencapai 13 miliar tahun cahaya dari Bumi dan bentuknya juga sebuah titik merah



Tetapi Big Bang mungkin bukan sebuah awal, dikemukakan oleh Fred Hoyle. Dimana dia mengatakan alam semesta akan terus selamanya dan tanpa awal.

Bila manusia hanya mampu melihat jejak alam semesta 13,7 miliar tahun lalu. Bagaimana dengan waktu sebelumnya. Tentu belum dapat dijawab.

Sejauh manusia melihat Cosmic Microwave Backgroound - CMB
Garis SDSS adalah gambar dari teleskop di Bumi. Diabadikan oleh Sloan Digital Survey - SDSS. Hanya mampu melihat benda sampai 7 miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi.

Big Bang itu apa teori titik awal pembentukan alam semesta

Bila ledakan diatas berasal dari satu sumber dengan melihat pergerakan galaksi yang ada. Ilmuwan hanya menganalisa, bahwa ledakan tersebut berasal dari satu titik yang sangat besar.

Apakah satu titik adalah awal dari semua isi alam semesta. Sebenarnya tidak, hanya saja galaksi kita dan semuanya terlihat berasal dari sana. Mungkin saja ada ledakan lain di tempat berbeda, mungkin alam semesta tidak memiliki batas, atau alam semesta bisa saja paralel. Dan ada sebelah bola galaksi kita, tapi terlalu jauh untuk dilihat.
Karena begitu besar, alam semesta bagi manusia tidak mungkin terpecahkan.

Dengan teknologi sekarang, manusia hanya mampu melihat jarak 400 juta tahun setelah terjadi Big Bang dengan teleskop Hubble.

Dibutuhkan teleskop ruang angkasa yang lebih kuat. Yaitu teleskop James Web untuk mengintip keberadaan galaksi yang lebih awal pada waktu 200 juta tahun.

Seperti apa bentuk alam semesta ini, dan penemuan lain belum tentu diketahui dalam waktu dekat. Karena keterbatasan teknologi yang dimiliki saat ini.

Bagamana dengan titik akhir dari alam semesta, seandainya manusia bisa terus meluncur keluar dari Bumi dan terus melakukan perjalanan. Apakah akan berhasil menemukan tepian dari alam semesta. Atau malah melihat alam semesta lain.

Manusia tidak pernah mengetahui seperti apa isi seluruh alam semesta. Bahkan jawabannya absolut atau tidak pernah terjawab, karena alam semesta sudah ada miliaran tahun lalu, bahkan bisa saja jauh lebih tua dari perkiraan manusia yang terbatas saat ini.

Sir Roger Penrose
Dia mengatakan Big Bang bukan awal dari alam semesta kita.






Video menarik dari awal Big Bang sampai waktu saat ini.



Selanjutnya dibelakang waktu Big Bang disebut Singularitas


Artikel Lain

Membutuhkan waktu 32 hari untuk mengambil area rasi bintang Fornax yang pernah di observasi teleskop Hubble. Ditemukan ribuan galaksi yang sangat redup. Dengan teleskop JWST melihat galaksi tidak seperti kabut merah, mendapatkan citra lebih jelas.

Apakah alam semesta terus menjauh atau suatu hari akan kembali ke titik awal penyebab terbentuknya alam semesta sendiri yaitu  titik awal Big Bang. Atau alam semesta malah bergerak bebas dibanding 3 teori sebelumnya. Kemungkinan pergerakan galaksi disebabkan gravitasi antar cluster galaksi, atau faktor energi gelap.



Adanya lubang hitam berukuran kecil dari bekas bintang, dan jumlahnya mungkin lebih besar dari perkiraan sebelumnya.Tapi yang satu ini sangat tenang, mirip seperti lubang hitam siluman. Dibutuhkan beberapa peralatan teleskop untuk memeriksa, dan terakhir baru teridentifikasi benda ini adalah sebuah Black Hole

Black hole atau lubang hitam Swift J1644+57 letaknya 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi. Baru terditeksi pada tahun 2011 oleh teleskop milik Nasa Swift. Astronom mempelajari gangguan pasang surut lubang hitam tersebut, dan dipublikasikan tahun ini.

Benda antariksa terbesar berdasarkan kategori. Bumi pernah di tabrak  meteor seukuran 10km dan memusnakan dinosaurus. Bila asteroid Ceres berukuran 1000km nyasar ke bumi. Struktur terbesar dengan nama BOSS memanjang 1 miliar tahun cahaya. Kenyataannya ada yang sangat besar sekali.

Walau teleskop Hubble sudah berumur 24 tahun, kemampuan teleskop ini masih handal untuk melihat apa benda yang terjadi di alam semesta. Salah satunya foto dibawah ini. Diambil selama 841 kali mengorbit dari bumi, dan menangkap gambar dari 10 ribu galaksi. Foto ini mengambarkan galaksi yang sangat jauh

Gunung Everest paling tinggi di bumi, tapi gunung paling tinggi dari titik dasar ada di gunung Mauna Kea. Menjulang dari dasar laut sampai keatas setinggi 10km. Kalau gunung tertinggi di seluruh tata surya.



Sebuah gugus galaksi yang jaraknya sangat cadas, 5 milyar tahun cahaya. Diabadikan oleh Hubble, ESA, Nasa teleskop ruang angkasa. Memberikan penampakan luar biasa dari galaksi yang sangat jauh, maklum fotonya saja harus diabadikan selama 14 jam.

Mengapa planet dekat matahari lebih kecil dan menjauh terjadi planet besar. Materi yang dekat dengan bintang umumnya memiliki kandungan batu dengan material metal. Sedangkan planet diluar seperti Jupiter memiliki kesempatan menarik lebih  material seperti gas.

Bila malam hari sebuah kota mati lampu, apa yang akan kita lihat. Langit tidak kosong, tapi tidak pernah kita bayangkan seperti apa. Tata surya termasuk Bumi , Matahari dan Jupiter, dan tata surya adalah bagian sangat kecil dari Bimasakti atau disebut juga Milky Way.



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.