Penguna perangkat Android sebaiknya berhati-hati mengambil aplikasi Tool serta aplikasi game.
Penyebaran malware dari game dan tool digunakan oleh user di India termasuk Indonesia di posisi kedua. OS Android yang diserang lebih banyak OS Android 5.
Kabar lain disebutkan varian malware baru dapat melewati / lolos dari sistem keamanan aplikasi Play Store. Melakukan Root smartphone maka akan sukar di uninstall. Google sudah memeriksa aplikasi tersebut bersih, tapi pengembang membuat sesuatu dibelakang aplikasi mereka.
Trend Micro mengatakan menemukan beberapa aplikasi di Google play memiliki kode berbahaya. Aplikasi yang terditeksi seperti aplikasi Flash Light (aplikasi senter), aplikasi WIFI, dan di game populer yang di copy. Beberapa aplikasi yang diperiksa aman, tapi setelah di update menjadi berbahaya dengan menginfeksi malware. Trend Macro mengambil salah satu contoh perusahaan pengembang software Android melakukan kecurangan tersebut.
Masalahnya terlihat bukan di Google Play. Aplikasi yang di install dari Google Play Store aman, tapi ketika di upgrade maka aplikasi versi update tersebut yang berbahaya.
Malware perangkat mobile Android tersebut dinamai Androidos_Googles.HRX atau disebut Godless.
Tertanggal 21 Juni 2016, sekitar 850 ribu perangkat sudah terinfeksi. India 46.19%, Indonesia posisi kedua 10,27%, Thailand 9,47%. Dan yang lain dibawah 5% dari Malaysia, Jepang, Vietnam dan Rusia.
Salah satu aplikasi yang disebut berbahaya seperti Summer Flashlight dibuat oleh tim Crazy Wifi Team. Aplikasi lain seperti game dikabarkan sengaja dibuat dengan memasukan malware..
Untuk keamanan, ada baiknya melihat siapa pembuat aplikasi. Bila tidak ada informasi dlebih lanjut, sebaiknya mencari aplikasi yang lebih dipercaya
Juni 2016Aplikasi yang berbahaya seperti dibawah ini. Disebut LevelDropper Malware.
Terlihat aplikasi dibawah ini untuk alat tool. Gambar tengah setelah dibuka gambar di layar smartphone akan hilang dan terlihat keterangan LocationServices. Tidak lama akan muncul satu icon dari App baru di sisi tengah layar smartphone.
Lookout Security mengatakan aplikasi seperti dibawah ini dapat membuat
Root smartphone Android. Lalu menginfeksi dengan beberapa aplikasi malware lain. Setidaknya dalam periode 30 menit akan menginstall 14 aplikasi
Tujuan pembuatnya, membuat rating aplikasi di Play Store dari aplikasi miliknya sendiri. Salah satu cara membersihkan malware ini hanya melalui Factory Reset. Aplikasi
LevelDropper sudah di keluarkan oleh Google.
![]()
Anda percaya dengan nama sebuah perusahaan pembuat aplikasi. Atau lebih memilih aplikasi yang dibuat perusahaan kecil. Atau merasa aman dengan UC Browser dan Dolphin. UCbrowser diminta di hapus dari smatphone tentara, masalah keamanan negara
![]()
Memerika file APK Android dengan browser sebelum di Install. Beberapa aplikasi APK Gratis seperti APK versi Pro banyak yang dimodifikasi, dan diberikan gratis. Tapi apakah aman download APK gratis tersebut. Beberapa tidak, bagaimana memeriksa dengan computer sebelum di install ke smartphone Android
![]()
Trend Micro menemukan trojan malware baru. Disebut Androidos_Xavier.AXM
atau disingkat Xavier. Dari data aplikasi terlihat mengirim data ke
sebuah server yang dikendalikan oleh aplikasi Android.
![]()
HummingBad ternyata cukup banyak menyerang smartphone Android di
Indonesia. Walau 2 negara terbesar adalah China dan India, setidaknya 10
juta perangkat terinfeksi malware iklan ini. Malware HummingBad hanya
menyerang perangkat Android, dengan membombardir iklan.
![]()
Jangan salah ketik dengan nama domain belakang COM menjadi .OM Misalnya melihat
Netflix.com lalu salah mengetik menjadi Netflix.om. Karena nama top
domain tersebut dapat menyerang penguna internet. Tidak lama akan muncul
sebuah update Flash Update.