Teleskop Tess mencari exoplanet ada banyak planet lain disana
Penemuan teleskop Tess Planet HD 21749b. Mengorbit ke bintang kerdil HD 21749 di rasi Reticulum jarak 52 tahun cahaya. Planet mengorbit 36 hari bumi, salah satu planet paling dekat dan paling keren kata astronom. Karena suhu planet terbaik yang ditemukan, walau belum dapat dipastikan untuk manusia tinggal disana. Ukuran planet mencapai 2,84x dari Bumi dengan massa 23,2x lebih besar.
Terakhir atmosfer planet yang sangat tebal (seperti planet gas) dipastikan tidak dapat ditinggali oleh manusia, masalah lain planet juga terlalu dekat dan suhunya jauh lebih panas mencapai 150 deg.C.
Planet LHS 3884b Planet berbatu dengan ukuran 1,3x lebih besar dari Bumi. Jarak 49 tahun cahaya berada di konstelasi Indus.
Masalahnya planet ini juga mengorbit ke bintang terlalu dekat, hanya 11 jam sehari. Walau bintang disana masih kategori bintang kerdil tipe M dengan ukuran 1/5 lebih kecil dari matahari. Planet mengalami suhu sangat panas, diperkirakan permukaan planet disana seperti genangan lava cair
2019 November Gambar dibawah ini bagian dari pengamatan teleskop Tess di wilayah selatan sudah selesai Gambar yang digabung dari pengamatan teleskop selama 1 tahun, denga 208 bidang gambar.
Dalam posisi ini telah ditemukan 29 planet ekstrasurya, dan 1.000 planet baru.
Tess membagi 13 sektor untuk satu pengamatan dalam 1 bulan. Tess memiliki 4 camera, dengan 16 CCD. Kemampuan teleskop dapat mengambati setiap 30 menit untuk menditeksi adanya planet transit di depan bintang induknya. Membuat kemampuan camera dapat menangkap 15.347 gambar selama 30 menit. Dan menghasilkan data 20TB dari 6000 foto / film resolusi tinggi.
Selain mendapatkan citra adanya sebuah planet, Tess juga menangkap komet, serta menditeksi gambar supernova. Sampai mendapatkan citra dari sebuah bintang yang sedang dimakan oleh lubang hitam. Setelah melakukan pengamatan di area selatan, Arah teleskop dipindah ke bagian utara.
Gambar dibawah ini adalah 13 bidang gambar dibuat teleskop TESS selama tahun pertama beroperasi
Gambar kiri, Tess menemukan 29 bintang dengan planet yang mengorbit, telah di konfirmasi Gambar tengah, sebagai panduan melihat area yang diamati dengan petunjuk rasi bintang Gambar kanan, sekitar 1000 planet teridentifikasi, sampai 1 September 2019.
Click gambar untuk zoom
2019 Januari Teleskop TESS - Transiting Exoplanet Survey Satellite telah mengirim banyak data. Termasuk 200 planet potensial, dan menemukan 3 dunia baru yang telah dikonfirmasi. Tahap awal pekerjaan teleskop Tess telah mengamati 4 segmen langi pertama sejak misi Juli 2018.
Selama beroperasi, Tess akan memetakan 26 segmen langit di ruang angkasa dalam satu setengah tahun. Dan melihat 200 ribu bintang di setiap segmen.
Bila semua data telah terkumpul dalam 2 tahun, data dapat digunakan dan diteliti oleh astronom di seluruh dunia. Tess Mei 2018 Mungkin gambar yang dihasilkan ini tidak menceritakan apapun. Hanya hitungannya, benda bintang yang di dapat ini hanya berjarak 300 tahun cahaya dari bumi. Setara 0,25% dari pencarian planet extrasurya.
Posisi
Tess belum berada di orbit terakhir. Masih satu roket yang akan
mengeser teleskop tersebut. Sebelum teleskop tiba di jalur sangat elips. Sekitar pertengahan bulan Juni 2018 nanti, posisi test akan tepat di orbit.
Dengan posisi orbit yang memanjang, Tess dapat menangkap lebih banyak lagi benda di luar angkasa.
Tess
mengunakan 4 camera untuk membuat semua sudut foto. Dan menemukan
cahaya redup sampai cerah, serta mencari planet yang kebetulan sedang
lewat di depan bintang dan sejajar dengan posisi teleskop.
Kemampuan teleskop Tess mendapatkan gambar lebih terang dibanding pendahulunya Kepler. Bahkan dapat mengabadikan bintang yang sangat redup seperti Red Dwarf star atau bintang kerdil merah.
Setiap titik cahaya putih adalah bintang yang diamati oleh teleskop Tess Mei 2018
Teleskop Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) akan berburu planet di sekitar bintang terdekat dari planet kita.
Berbeda
dengan teleskop Kepler, teleskop Tess akan mengukur ukuran sebuah
planet, dan melihat berapa lama orbit planet ke bintang.
Ada 2 teknologi dari sistem Tess, satu teleskop di ruang angkasa, dibantu dengan teleskop di Bumi.
Misi
teleskop Kepler adalah mencari planet dengan jumlah ribuatn planet yang
sudah ditemukan, dan jaraknya mencapai 10 ribu tahun cahaya dari Bumi.
Arah yang diambil ada di kontelasi Cygnus.
Tess mencari planet lebih dekat. Mungkin jaraknya hanya ratusan tahun cahaya, dan bearda disekitar tata surya kita.
Tess
akan melacak ke seluruh arah, setidaknya 26 bagian di ruang angkasa.
Teleskop ruang angkasa Tess mengunakan camera sangat kuat, dan akan
mengobservasi selama 27 hari dari setiap area yang sedang di observasi.
Melacak sebuah cahaya bintang setiap 2 menit dari bintang yang terlihat
samar atau ukuran bintang yang tidak terlalu besar.
Peneliti
berharap dapat menemukan 200 ribu bintang dalam 2 tahun operasi teleskop
Tess. Dan diharapkan juga dapat menambah penemuan seribu planet baru
lain, setelah beberapa ribu planet sudah ditemukan oleh teleskop ruang
angkasa Kepler, Hubble dan teleskop di Bumi.
Target
planet yang dicari sama seperti sistem teleskop Kepler. Ketika sebuah
planet transit atau lewat di depan bintang, planet tersebut akan
diteliti lebih lanjut. Karena planet tidak memiliki cahaya, dan jarak
seluruh benda di ruang angkasa sangat jauh. Cara paling mudah hanya
melihat planet ketika menutup cahaya bintang.
Keunggulan teleskop Tess dapat melibat bintang yang cahayanya sangat terang, dan lebih banyak dari teleskop Kepler.
Serta mampu menditeksi adanya planet di sebuah bintang redup seperti bintang kerdil atau katai merah.
Kemampuan lain mengamati dengan spektroskopi untuk menentukan susunan kimia dari planet yang dilihat.
Tess
hanya bertugas mengumpulkan data sebanyak mungkin dari planet yang
ditemukan. Tapi bukan menargetkan adanya planet yang tepat untuk layak
huni. Setelah ditemukan akan dilanjutkan dengan perangkat teleskop lain
seperti teleskop JWST.
Teleskop Tess menjadi bagian projek GI, termasuk mempelajari bintang muda, bintang biner, supernovae yang dekat dengan Bumi.
Perbedaan Kepler dan Tess
Teleskop
Tess hanya fokus pada bintang yang jaraknya cukup dekat. Tess mencari
planet berukuran kecil, mungkin dapat menemukan planet seukuran bumi
atau super bumi / super earth yang sedikit lebih besar.
Secara teknik cara pencarian planet dari teleskop Kepler dan Tess mengunakan cara yang sama. Melihat sebuah planet yang transit di depan sebuah bintang dan tertangkap oleh kedua teleskop. Intensitas cahaya Bintang akan menurun ketika tertutup sebuah planet.
Astronom dapat mengukur orbit dan ukuran planet. Kepler akan melihat lebih dalam ke bidang satu tempat, walau teleskop Kepler sudah berakhir tahun lalu karena kerusakan sistem giro yang menua.
Tess akan melihat ke seluruh bentang langit 360 derajat dalam misi 2 tahun.
Teleskop
James Web citra bintang pertama tahap penyesuaian lensa. Dimana teleskop akan ditaruh, mengapa proses pembangunan sampai peluncuran memakan waktu lebih dari 10 tahun lebih. Cermin teleskop telah berhasil di selaraskan, sekarang siap bekerja untuk penelitian sain
Stasiun ruang angkasa ISS sekarang memiliki 24 baterai lithium baru. Pemasangan membutuhkan waktu 14 misi ruang angkasa hanya urusan baterai. Proyek perbaikan menyusul untuk penambahan panel surya baru di tahun 2021. Kaya smartphone harus di ganti baterai
Spektrograf adalah instrumen untuk memisahkan cahaya dengan berbagai panjang gelombang. ESO membawa teknologi instrumen yang disebut Espresso untuk berburu planet berbatu seukuran bumi. Kita baru melihat tapi belum tahu apakaha disana layak
Teleksop Speculoos milik ESO mengunakan lengan robot. Bertugas untuk mengamati planet yang mungkin ada di sekitar bintang katai coklat. Observasi baru tersebut awalnya bekerja akhir 2017, dan test pertama tahun 2019. Setelah data observasi, akan dilanjutkan dengan teleskop lebih besar ELT
Tugas Kepler telah berakhir mencari planet. Terkumpul 678GB data, mendokumentasikan 61 supernova, menemukan 2662 planet, dipublikasikan hampir 3000 dalam dokumen jurnal sain. Setelah bertugas hampir 10 tahun di ruang angkasa. Tugas Kepler selesai, dan terbang di ruang angkasa mengorbit ke matahari, baru kembali ke dekat bumi tahun 2071
Ketika berbicara antariksa, gambar bintang, galaksi tentu diabadikan
oleh teleskop. Salah satu tempat observasi paling berjasa di dunia
astronomi
adalah VLT / Very Large Telescope. Pengamatan VLT tidak
hanya melihat galaksi yang jauh. Tapi benda yang ada disekitar galaksi
kita sampai bintang.
Bila mendapatkan gambar dari teleskop Alma, bentuknya tidak seperti foto teleskop optik. Karena teleskop Alma adalah teleskop radio terbesar di ketinggian 5000 meter. Alma memiliki 66 antena presisi tinggi, terbesar dengan jarak 16km
Teleskop tahun 1893 ada di observasi Yerkes, memiliki lensa reflaktor
berukuran 40 inch. Teleskop GMT - Giant Magellan Telescope dipastikan tepat waktu, mengunkan cermin hexagonal. Mengapa teleskop raksasa tidak dibuat dengan cermin utuh.
Tahun 1996 teleskop Hubble diminta untuk mengarahkan ke satu arah yang
kosong. Ruang kosong tersebut ukurannya sangat kecil, apa benar disana
memang kosong. Film terbaru dengan penemuan teleskop Hubble. Yang dilihat kosong di ruang angkasa ternyata ada isinya. Ini cerita setelah teleskop Hubble pensiun
Mempelajari tata surya. Bagaimana bintang terbentuk, dan bagaimana
planet bisa terbentuk disekitar bintang. Pertanyaan ini masih terus
diteliti oleh para astronom. Sebuah bintang yang diteliti disini tiba tiba meningkat kecerahannya
menjadi 250 kali dalam satu tahun. Hal ini menunjukan infus materi di
bintang ini tidak biasanya memakan materi di sekitar dirinya.
Teleskop terbesar dunia European
Extremely Large Telescope (ELT). Dibangun di Chile, dan membutuhkan
waktu pembangunan selama 10 tahun. Diperkirakan selesai tahun 2025. Tahun 2024 konstruksi sudah mencapai separuh jalan, video dari ESO menyebut cermin dan instrumen bertahap sedang disiapkan. Kubah teleskop sedang naik untuk persiapan penutup teleskop raksasa.