F-15 EX Juli 2020Boeing mendapat kontrak 1,2 miliar dollar dari angkatan udara Amerika. Membangun 8 F-15EX terbaru dengan disain yang sama, dan dikirim 2021.
F-15EX varian dari F-15QA yang dibuat untuk Qatar.
F-15EX memiliki teknologi kokpit digital, dan fly-by-wire. Sensor generasi terbaru, radar dan perang elektronik.
Kemampuan membawa persenjataan lebih banyak, termasuk roket hipersonik dengan panjang 7 meter dan berat 3,2 ton.
Maret 2018Pilot angkatan udara AS F-15 Kapten Brock McGehee diwawancari oleh harian Defense.
F-15 vs F-35 tercanggih, kadang keduanya bisa menang.
Berita
F-35 Amerika sebagai stealth fighter dikabarkan tidak dapat melakukan
pertempuran di udara seperti Dog Fight. Bahkan kalau pesawat tua lebih
lincah.
Pesawat F-35 yang harganya super mahal 82 juta dollar belum termasuk persenjataan.
Tapi memiliki kelemahan lebih lambat untuk manuver seperti berputar cepat dan mendaki naik ketika mengejar pesawat seperti F-15.
Pensiun
Marinir AS LetKol David Berke mengatakan ke media Business Insider. Jet
tua memiliki kemampuan dan pelatihan puluhan tahun.
Dimana pilot mampu menerbangkan pesawat sangat baik. F-35 masih awal, dan kemampuan terbaiknya belum datang.
Berbeda dengan banyak pilot F-35 diambil dari pilot senior jet tempur lama yang sudah malang melintang tahunan di udara.
Bagi pilot baru mungkin akan belajar lebih baik, dan meninggalkan kebiasaan lama dengan pesawat jet biasa.
Justin
Bronk seorang ahli pesawat tempur Royal US mengatakan. Jet tempur
siluman F-35 tidak akan pernah keluar dari pertempuran dengan SU-35.
Tidak akan pernah walau satu juta tahunpun.
Alasannya F-35 bukan jet
tipe Dog Fighter, dan tidak memiliki disain dinamis. Kemampuannya hanya
menembakan rudal jarak jauh dengan sistem elektronik super canggih, dan
bukan saling berhadapan dengan jet tempur musuh.
Teknologi pesawat F-15 Eagle
Bila anda mengenal pesawat, tentu tidak asing dengan kata McDonnell Douglas F-15 Eagle. Salah satu je tempur paling sukses dalam sejarah.
Sekilas pesawat F-15 Eagle seperti pesawat
F14 Tomcat (click disini) yang dikenal dengan film favorit Top Gun.
Tapi jarang kita melihat McDonnell Douglas F-15 Eagle, karena keduanya terlihat mirip memiliki 2 mesin kembar dengan 2 sayap di belakang.
Kemampuan pesawat McDonnell Douglas F-15 Eagle adalah kecepatan. Masuk ketegori pesawat segala cuaca, dan pertempuran di udara tetapi dengan sayap tetap.
Sedangkan F14 Tomcat memiliki sayap variabel.
Disain McDonnell Douglas F-15 Eagle dimulai tahun 1967 dan baru dimasukan di angkatan udara pada tahun 1976. Dalam 100 pertempuran, pesawat tipe ini tidak pernah kalah, pertempuran terbesar terbaik dimenangkan dipegang oleh angkatan udara Israel.
4 negara yang memiliki skuadron terbesar F-15, Jepang, Israel dan Saudi Arabia. McDonnell Douglas.
F-15 Eagle dirancang untuk pertempuran udara dan serangan bom ke darat. Tetapi produksi F-15 Eagle tidak terlalu banyak.
- Amerika memiliki 254 pesawat dengan model F-15A, B, C dan E dan sebagian telah di modernisasi.
- Israel hanya memiliki 43 pesawat sejak masuk di angkatan udara dengan jumlah 14 pesawat F-15A, B, C dan D.
- Jepang memodifikasi pesawat F-15 menjadi Mitsubishi F-15J dan F-15DJ.
- Arab Saudi memiliki 70 F-15C dan D.
Pengembangan F-15 dipertahankan oleh angkatan udara Amerika sampai tahun 2025 setelah diumumkan pada tahun 2017. Dan produksi F-15 baru berakhir sampai akhir tahun 2019, atau 47 tahun setelah pesawat dibuat.
Kebutuhan F-15 ketika pertahanan Amerika menginginkan pesawat murah dengan 2 kemampuan manuver.
Mengantikan kemampuan A-4 Skyhawk dan LTV A7 Corsair untuk pertempuran udara, dan gabungan kemampuan pengeboman seperti Northrop F-5.
Sejarah F-15 ketika tantangan muncul dari negara Soviet.
Tahun 1967 Soviet memiliki pesawat pencegat / Intercept Mikoyan Gurevich Mig 25.
Dirancang untuk terbang tinggi sampai kecepatan supersonik. Target pesawat ini adalah kecepatan tinggi untuk mencegat pesawat tempur musuh yang datang.
Kecepatannya Mig 25 mencapai 2,8 mach, tapi rancangan pesawat yang membuat masalah. Karena berat dengan kombinasi stainless dan aluminium. Mengalahkan kemampuan Mig 23 untuk kecepatan.
F-15 Eagle memiliki kemampuan dengan terbang tinggi dan kecepatan sampai 2,5 mach setara 3000km perjam. Pada ketinggian rendah mampu mencapai 1,2 mach. Untuk pertempuran di udara dapat mencapai jarak jelajah 2000km, sedangkan kemampuan terbang ferry mencapai 5500km dengan 3 tangki tambahan.
Ketinggian pesawat ini mencapai 20km dari permukaan atau setara 2x ketinggian pesawat komersil.
Sukses F-15 Eagle tercatat di daerah panas yaitu Timur Tengah yang terjadi konflik berkepanjangan.
Tahun 1979 pertempuran udara dari pasukan Israel mencatat rekor tertinggi karena berada di daerah konflik. Pesawat F-15 dalam tugas pertempuran pertama berhasil menjatuhkan 13 pesawat Mig 21 dan 2 pesawat Mig 25 milik Suriah.
Perang Lebanon di tahun 1982, Israel kembali mencatat kesuksesan F-15 dengan menjatuhkan 23 pesawat Mig 21 dan 17 pesawat Mig -23 Suriah serta satu helikopter Aerospatiale SA342L.
Israel ketika itu lebih banyak melakukan serangan udara ke darat.
Di tahun 1985, Israel menurunkan 6 pesawat F-15D untuk menjatuhkan bom GBU-15 guide misil bom dari setiap pesawat, dan 2 pesawat F-15C pendukung yang membawa masing masing 6 bom MK82 guide misil bom.
Kerajaan Arab Saudi juga membawa nama F-15 dengan baik. Menjatuhkan 2 pesawat Iran tipe F-4E Phantom.
Salah satu kemampuan pesawat terbang tinggi ini juga di uji untuk menembak sebuah satelit di ruang angkasa dengan rudal kinetik.
Pesawat F-15A membawa rudal ASM-135 untuk rudal anti satelit / ASAT. Pesawat cukup berada di ketinggian 11,6km diatas permukaan laut dan sistem computer yang telah di update untuk kendali ketinggian pesawat dan peluncuran misil untuk menghancurkan satelit mata mata dengan rudal kinetik.
Pengujian ke 3 untuk menembak sebuah satelit bekas yang berada di orbit yaitu satelit P78-1, beada di ketinggian 555km dan berhasil dihancurkan oleh energi kinetik. Satu satunya pilot yang menguji untuk persenjataan satelit adalah Mayor Wilbert D Pearson.
Hanya saja program tersebut dihentikan tahun 1988.
USAF mulai menurunkan pesawat F-15C, D dan E di perang teluk Agustus 1990 dengan operasi Desert Shield dan Desert Storm. Tercatat F-15 Amerika menjatuhan 36 dari 39 pertempuran di udara. Irak sendiri hanya mengkonfirmasi 23 pesawat mereka.
Pesawat F-15E memiliki kemampuan terbang malam hari. Target adalah pengeboman di tempat peluncuran rudal Scud dan menghancurkan lokasi meriam altileri mengunakan sistem LANTIRN.
Tahun 1991 di perang teluk, F-15C berhasil menjatuhkan kembali pesawat musuh dengan rudal udara ke udara.
5 Mig-29, 2
Mig-25 Foxbat dan 8 Mig-23, 2 Mig-21, 2
Sukhoi SU-25, 4 Sukhoi SU-22, Sukhoi SU-7, 6 Sassault Mirage F1, satu pesawat cargo Ilyushin II 76, satu pesawat latih Pilatus PC-9, 2 helikopter Mil Mi8.
Angkatan udara Arab Saudi kehilangan satu F-15 , tapi menjatuhkan 2 pesawat tempur Mirage F1 milik Irak dan sempat menembakan rudal R-40.
F-15 juga diterjunkan dalam operasi Southern Watch, melakukan pengawasan patroli di wilayah gencatan senjata Irak Selatan.
Kejadian buruk pernah terjadi ketika pilot F-15 yang keliru melihat 2 helikopter Black Hawk Amerika di Irak Utara yang dianggap musuh lalu ditembak jatuh.
Pertempuran di Kosovo melibatkan F-15, tercatat 2 Mig-29 dijatuhkan mengunakan rudal AIM-120 dibawah pimpinan Nato 1999.
Sejak pesawat F-15 digunakan Amerika sendiri, 104 pesawat musuh berhasil dikalahkan dengan resiko 0. Sebagai reputasi F-15 sampai tahun 2008.
Penurunan pengunaan jumlah F-15 dimulai tahun 2009, setelah Amerika menyiapkan pesawat baru pengantinya
F-22 Raptor. Walau kenyataannya F-15 masih dipertahankan sampai kemampuan keseluruhan tiba.
F-15 masih dipertahankan karena memiliki 2 kemampuan, untuk pertempuran udara dan serangan ke darat.
Tugas utamanya digantikan oleh F-22 Raptor, ketika itu masih menunggu dukungan maksimal dari jumlah produksi F22.
Lalu disusul tampilnya pesawat termodern F-35 Lightning II.
Terakhir Amerika masih memiliki 250 pesawat F-15 untuk tugas pertahanan udara.
Jepang sangat baik merawat sangat baik pesawat F-15 Eagle dan masih menjadi pesawat tempur untuk pelatihan pilot.
Seperti Indonesia sangat baik merawat pesawat F16 yang sangat lincah.
Untuk perbaikan ditangani oleh perusahaan perusahaan dalam negeri Mitsubishi dari Jepang sendiri untuk layanan perawatan dan suku cadang F15.
Indonesia sudah menangani perbaikan F16, dari perbaikan sampai upgrade sistem radar. Karena jumlah F16 di Indonesia cukup banyak, termasuk hibah dari Amerika dan pesawat yang dibeli untuk membangun skadron udara.

Salah satu pesawat yang dimodifikasi oleh angkatan udara Jepang diabadikan dalam video gerak lambat