Pengawasan oleh pemerintah, perusahaan atau alasan keamanan privasi mendorong orang mengunakan jaringan VPN.
Jaringan VPN seperti membungkus data internet dan tidak terditeksi oleh pihak lain.
Alasannya, penguna ingin mereka tetap aman untuk menjelajah di internet, seolah-olah berada di sisi dunia lain dan tidak diketahui keberadaannya.
Apa yang dimaksud layanan VPNLayanan VPN untuk menghubungkan computer seolah olah berada di lokasi lain.
Misal mengunakan layanan VPN dengan server yang berada di Amerika. Akses dari computer yang awalnya berada di Indonesia dan dilarang mendownload aplikasi karena untuk penguna di Amerika. Bisa saja penguna mendownload dengan VPN karena lokasi computer seolah-olah ada di Amerika.
Demikian juga sistem keuangan. Bisa saja mereka hanya mengijinkan akses untuk jaringan di dalam negeri, dan banyak lagi alasan mengunakan VPN
VPN disebut juga Virtual Private Network. Banyak penguna lebih memilih mendekati dimana keberaan lokasi server VPN. Misal di Indonesia akan memilih server di Singapura atau Hong Kong, karena akses internet VPN melalui jaringan di Asia paling dekat, dibanding mengunakan server di Inggris atau Amerika.
Layanan VPN menjual jasa mereka, dan menempatkan jaringan server di beberapa negara. Server
VPN berusaha mendekati negara yang cukup banyak peminatnya untuk menjaga privasi mereka seperti penyadapan. Tetapi apakah benar server mereka ada di luar negeri dan terjangkau oleh penguna di berbagai negara.
Layanan VPN dari Swiss yang fokus untuk menjaga layanan internet dari member mereka. Menempatkan server bukan di Swiss tapi di Inggris. Atau layanan server yang ada di Pakistan sebenarnya berada di Singapura.
Penguna lebih memilih layanan berbayar dibanding layana gratis. Tetapi sebaiknya melihat data yang ditawarkan.
Sebuah media RestorePrivacy dari Sven Taylor menyelidiki beberapa layanan VPN. Dia mengatakan layanan VPN jauh dari apa yang dikatakan mereka.
Sebagian banyak menyebut dengan VPN palsu, dan server lokal palsu yang sebenarnya tidak ada di sana tapi ditempatkan di negara berbeda
Layanan VPN yang harus di hindari (Desember 2020)
Hola
Menjual koneksi bandwidth internet member gratis ke member premium.
Hotspot Shield
Di tahun 2017, layanan VPN mengarahkan koneksi ke web mitra untuk iklan.
HideMyAss
Tahun 2011, FBI melacak peretas kembali ke nama lananan tersebut walau data tidak diungkap. Log aktivitas user akan dicatat.
Onavo VPN
Menyediakan layanan VPN untuk smartphone iPhone dan Android.
Agustus 2018, Apple dan Facebook menarik layanan Onavo, karena mengambil data termasuk privasi data dari Facebook.
Apple menyarankan Facebook untuk menghapus aplikasi Onavo dan Facebook telah menyetujui.
Tetapi yang sudah menginstall tentu tidak tahu.
Walau
layanan tersebut kurang populer di Indonesia. Bagi mereka yang merasa
penting dengan data privasi atau data pribadi. Hindari pengunaan Onavo
VPN.
Opera VPN Free.
Tahun 2016, browser Opera memperkenalkan VPN gratis. Sebenarnya hanya layanan Proxy Web, dan Opera mengambil aktivitas data.
Pure VPN
Tahun 2017, FBI melacak dan menangkap seseorang. Disebutkan data tidak diungkap tapi pihak berwenang dapat meminta log penguna.
VPNSecure
Alamat Australia, tapi ada bocoran data bila layanan seperti Hola
Zenmate
Tahun 2018, pengujian vpnMentor, termasuk Hotspot Shield dan PureVPN mengalami kebocoran IP. Zenmate dari Jerman terlambat memperbaiki.
NordVPN dan TorGuard
Tahun 2019, dibobol peretas dan dapat mengambil data informasi. Walau bukan data penting, kemungkinan log member.
Maret 2020Perusahaan Sensor Tower telah merilis beberapa VPN gratis dan aplikasi pemblokir iklan di Android dan IOS. Ternyata aplikasi yang telah di download 35 juta kali memata-matai penguna.
Aplikasi dinamai :
Free and Unlimited VPN
Luna VPN, Mobile Data
Adblock Focus
Layanan tersebut meminta sertifikasi Root untuk perusahaan Sensor Tower yang memungkinkan pihak perusahaan memonitor semua lalulintas pada perangkat. Kata pihak Sensor Tower, data hanya untuk statistik, tapi siapa tahu ?
Aplikasi yang dibuat Sensor Tower juga menyusut, karena pelanggaran kebijaksanaan. Google telah menendang aplikasi Mobile Data dari daftar karena melarang permintaan Sertifikasi Root.
Bila anda mengunakan aplikasi buatan Sensor Tower ada baiknya dihapus dengan setting : Settings > Security > Trusted Credentials
September 2019.Layanan VPN Android ini belum tentu menjamin data penguna aman.
Peneliti menemukan beberapa jumlah permintaan Permission atau ijin aplikasi VPN di Android. Tapi meminta terlalu banyak dan permitaan yang tidak membuat nyaman.
Yoga VPN. Meminta 6. Dari data penguna, seperti status phone anda. Walau dibantah pihak Yoga VPN tidak mengambil data.
ProXPN VPN. Meminta 5. Data disimpan selama 2 minggu. Layanan berbasis di Amerika. Aplikasi belum diupdate sejak tahun 2017.
Hola Free VPN. Meminta 4. Salah satu,mengunakan bandwidth data smartphone yang tidak terpakai.
oVPNSpider. Meminta 4. Meminta data lokasi, call log, data SD. Rating 4,5 tidak menjamin layanan tersebut aman
SwitchVPN, ZOog VPN dan Seed4.Me VPN. Meminta data lokasi penguna. Meminta ijin membaca data ke SD card. Semuanya tidak perlu bagi penguna VPN. Ketiganya mengkonfirmasi, ada yang tidak meminta data walau tertera di Permission ketika aplikasi di download. Jadi tidak difungsikan.
Hidrianass VPNSebagai contoh dimana memiliki banyak server yang mereka miliki. Katanya ada 760 lebih server VPN, di 280 lebih lokasi dan 210 negara. Termasuk 2 server berada di Korea Utara dengan 6 IP beralamat di Manpo Korea Utara. Sebenarnya tidak mungkin ada yang menempatkan server di Korea Utara. Untuk mengakses internet ke lokasi disana saja sangat berat, terlebih menaruh server disana untuk data keluar masuk.
ExpressVPN
Memiliki nilai tertinggi di seluruh dunia. Dengan jumlah puluhan juta member. Ditemukan 11 server palsu yang mereka sebutkan, tetapi pihak Express VPN mengatakan server mereka memang ada.
Setelah 6 hari berita dirilis, layanan ExpressVPN merubah informasi dari lokasi server mereka dan memberikan rincian dimana tepatnya server VPN mereka ditempatkan.
PureVPN.
Setidaknya ditemukan 5 server palsu, bahkan jumlahnya bisa lebih.
Update Oktober 2017.
Terungkap PureVPN memiliki sistem catatan di computer penguna di jaringan.
Hal ini terungkap ketika Ryan memata-matai bekas temannya Jen, dan keduanya berusia 24 tahun.
Log dari PureVPN memang ada dan dijadikan bukti untuk membawa Ryan ke pengadilan oleh FBI.
Catatan dari log PureVPN menunjukan akun email yang sama di Gmail Lin dan Gmail Teleporfx dari nomor IP yang sama. Tercatat Ryan masuk ke Gmail melalui akses internet di rumah dan perusahaan perangkat lunak dia bekerja. Urusan panjang karena foto pribadi Jen dan hal privasi lain yang disebarkan oleh orang lain. Dan FBI telah mendapatkan data log di dalam layanan PureVPN.
Mengapa layanan VPN memalsukan alamat server mereka. Tujuannya untuk promosi agar orang lain tertarik, tapi server palsu untuk penghematan. Karena menempatkan sewa atau computer Dedicated server premium cukup mahal.
Apakah mereka hanya menyediakan layanan, sepertinya tidak. Melihat kasus PureVPN malah mencatat aktivitas penguna.
Bila tertarik mengunakan layanan VPN, ada baiknya di coba dan diperiksa. Seberapa cepat dan nyaman layanan mereka untuk menjaga trafik internet yang nantinya kita gunakan.
Pasar VPN semakin kompetitif dan mengambil keuntungan dari norma yang seharusnya mereka lakukan. Membuat perusahaan VPN yang baru datang mulai melakukan promosi dan menyebut server mereka begitu banyak dan tersebar di seluruh dunia. Tidak berharap untuk bersembunyi di layanan seperti ini untuk hal kurang baik.
Setidaknya informasi ini dapat dijadikan pengetahuan untuk menjaga privasi melalui jaringan VPN.
Perusahaan VPN mungkin memiliki beberapa layanan VPN.Perusahaan Kape adalah perusahaan investasi yang terdaftar di bursa London. Dan Gaditek start up dari Pakistan.
Kape membeli perusahaan VPN CyberGhost asal Rumania Maret 2017. Dan Zenmate (Jerman) pada tahun yang sama.
Gaditek memiliki PureVPN dan Ivacy, untuk VPN budget.
StackPath memiliki beberapa layanan VPN seperti IPVanish, StrongVPN, Encrypt.me
Avast perusahaan Antivirus memiliki layanan HideMyAss, Avast Secureline VPN, AVG Secure VPN (dibeli dari AVG), dan Zen VPN
Layanan VPN yang aman atau relatif aman.Data dari AnchorFree dan media lain setidaknya dibawah ini.
- ExpressVPN (update Juli 2020). Memiliki 3000 lebih server di 160 lokasi 94 negara.
- Cyberghost (update Juli 2020), 6300 lebih server, 111 tempat di 90 negara.
- Hotspot Shield, 3200 server di 80 negara, sekitar 50 juta user (Januari 2019). Masalah di Inject Script tahun 2017
- NordVPN. 5000 lebih server di 59 negara setelah menutup kebocoran data tahun 2019
- Private Internet Access, VPN kecil dengan 2600 server di 47 negara
- Betternet, TouchVPN
- VPN in Touch
- Hexatech
- VPN 360
- JustVPN.