April dan Mei adalah musim pendakian di Everest, dengan kondisi cuaca
musim panas dan kondisi cuaca lebih baik dari bulan lain. 22 Mei 2019 adalah rekor pendaki mencapai puncak Everest terbanyak dalam sehari. Membuat jalur mencapai puncak macet. Setidaknya 7 orang pendaki harus tinggal tetap disana, dan salah satu penyebab terlalu lama menunggu antrian.
Semua gunung paling berbahaya bagi pendakian memiliki puncak yang berada
di 8000 meter. Seluruh gunung tertinggi memiliki resiko kematian, tapi 4
gunung ini memiliki resiko di atas gunung Everest. Artinya rasio yang
tidak pulang dibanding yang berhasil mencapai puncak dan kembali ke
rumah akan lebih banyak
Gunung tertinggi di Asia Tenggara baru tercatat di tahun 2014 oleh tim Nat Geo dan Northface. Gunung Hkakabo Razi memiliki ketinggian 5881 meter, lebih tinggi 1000 meter dibanding puncak gunung tertinggi di Indonesia Puncak Jaya. Untuk mendaki kesana disebut Anti Everest. Artinya tidak ada porter yang mendukung pendakian. Bahkan mencapai ke basecamp harus berjalan kaki di tengah hutan
Film Everest menceritakan cuaca ekstrem yang harus dihadapi para pendaki. Disebut Blizzard atau badai yang membeku disertai udara sangat dingin. 2 layanan pendakian dan masing masing 8 orang klien.
Film pendakian gunung K2 Siren Himalaya ini menceritakan pendakian
paling menantang. Bukan pendakian ke puncak tertinggi di gunung Everest,
tapi di puncak gunung tertinggi ke 2 yaitu K2. Pendakian Everest 20 orang 1 tidak pulang, tapi di pendakian K2 rasio 4 pendaki 1 tidak pulang
Gempa Nepal April 2015 memicu longsoran salju di jalur pendakian gunung Everest.
Bukan di rute perjalanan saja, sampai ke base camp dimana para pendaki
menyiapkan diri untuk naik juga terkena. Catatan baru korban terbesar di Everest. Satu korban dari kepala Google X