Ketika sebuah teknologi smartphone datang ke hadapan anda. Dan menawarkan pembaca atau sensor sidik jari di layar untuk membuka smartphone.
Mungkin kita bertanya bagaimana smartphone dapat membaca sidik jari pemilik smartphone. Atau seberapa akurat sensor bekerja.
Apakah ada sensor pembaca yang ditempatkan tepat di bagian layar langsung seperti sensor pembaca sidik jari di belakang layar. atau ada teknik yang berbeda.
Selama 10 tahun terakhir teknologi smartphone, salah satu evolusi paling jelas adalah teknik membuka kunci perangkat kita.
Sensor sidik jari mengantikan sistem pengaman kode sandi yang dapat ditebak.
Berdampingan dengan fitur pengenal wajah atau Face Unlock. Walau kadang katanya bisa saja smartphone dibodohi dengan gambar foto.
Face Unlock masih berdampingan dengan sensor sidik jari. Sebagai alternatif bagi penguna yang tidak mau repot menyentuh jari di layar smartphone, atau bodi smartphone
Tetapi metode pengaman utama smartphone saat ini adalah pemindai sidik jari.
Sistem sensor sidik jari membuat penempatkan perangkat smartphone lebih mudah. Karena ditempatkan di bagian bawah layar smartphone, atau sensor di belakang dan samping bodi smartphone
Qualcomm 3D Sonic Gen2Teknologi sensor sidik jari ulitrasonic Qualcomm disebut 3D Sonic Sensor.
Ditempatkan dibawah display, memiliki bidang lebih luas pada generasi ke 2 dengan area 8x8mm dibanding generasi pertama 9x4mm.
Ketebalan sensor hanya 0,2mm, diteksi 50% lebih cepat.
Teknologi yang belum dapat diperbaiki ketika jari tangan basah, sedangkan sensor optik mampu membaca sidik jari di tangan basah.
Qualcomm Sonic Max fingerprint sensor Desember 2019Satu lagi teknologi sensor sidik jari Sonic Max milik Qualcomm
Dapat membaca area lebih luas dengan teknologi sensor ultrasonik.
Tidak dijelaskan lebih lanjut cara keraj dan area. Tapi fitur security dan area yang dapat dibaca mencapai 17x lebih luas dari generasi sebelumnya.
Kemampuan membaca walau jari tangan basah atau kotor.
Dapat membaca 2 sidik jari bersamaan. akan lebih akurat membaca jari pemilik smartphone.
Peluncuran Sonic Max bersamaan dengan Snapdragon 865.
Bagaimana sebenarnya pemindai sidik jari di layar bekerja
Ada beberapa teknologi dari sensor pemindai sidik jari di layar.
Pembaca sidik jari capacitive.Teknologi sensor Capacitive sebenarnya lebih sulit dibuka. Walau sensor berada di bagian luar smartphone.
Sensor capacitive atau kapasitif mengunakan arus listrik untuk membaca array kapasitas yang sangat kecil dan menyimpan muatan listrik.
Di dalam terdapat 2 plat, ketika ada bagian yang terhubung, lalu mencatat bagian mana nilai yang berubah sehingga membentuk pola sidik jari.
Seperti teknologi layar sentuh, hanya tingkatnya lebih akurat.

Teknologi sensor sidik jari dibawah ini secara umum ditempatkan dibawah layar.smartphone. Disebut In-Display sensor, pertama diperkenalkan 2017, dan menjadi produk tahun 2018.
Pembaca sidik jari optik.Sederhananya, pemindai sidik jari dalam layar bekerja dengan memproyeksikan cahaya ke sebuah sensor camera. Umumnya ada sebuah lampu yang akan menyidari bagian jari kita ditempelkan di atas layar.
Area fungsi pemindai dalam layar menyinari jari. Kemudian, sensor atau kamera di bawah layar mengambil gambar digital sidik jari anda.
Lalu dibandingkan dengan sidik data sidik jari yang sudah direkam sebelumnya. Pola sidik jari dibuat dalam bentuk gambar 2 dimensi.
Kekurangan sensor sidik jari optik. Penempatkan area sensor hanya terletak di satu bidang pada layar smartphone.
Biasanya ditandai dengan gambar sidik jari. Masalah lain bila tangan berkeringat, kotor, memungkinkan sensor tidak dapat mengenal sidik jari pemilik smratphone.
Salah satu tampilan dibawah ini adalah perangkat sensor sidik jari optik dari smartphone Xiaomi Mi A3.
Sebuah camera ditempatkan dibawah tengah layar untuk membaca sidik jari ketika pemilik ingin membuka smartphone
Kiri penempatan camera yang menghadap ke bagian layar smartphone, kanan adalah unit camera sensor.

Teknologi sensor sidik jari optik relatif teknologi lama. Ketika pertama diperkenalkan oleh produsen Meizu pada tahun 2017.
Membuat tampilan smartphone lebih menarik, karena menghilangkan unit sensor sidik jari di belakang bodi smartphone.
Pembaca sidik jari ultrasonikSementara optik adalah teknologi yang lebih tua, ultrasonik saat ini sangat populer. Secara khusus, metode sensor sidik jari Ultrasonik sementara hanya tersedia di ponsel kelas premium seperti Samsung, Huawei, dan pembuat ponsel premium lain.
Teknologi gelombang ultrasonik (suara frekuensi tinggi). Ketika kita meletakkan jari pada layar pemindai, gelombang ultrasonik dihasilkan, yang berinteraksi dengan kulit jari dan memantul kembali ke sensor

Dengan kata lain, metode ultrasonik membuat pola dalam bentuk peta 3D digital, dan data akan dibandingkan dengan gambar yang direkam sebelumnya.
Teknik ini akan bekerja lebih baik jika jari-jari tangan kita basah, berminyak atau kotor. Dengan akurasi kesalahan hanya 1%
Sistem sidik jari ultrasonik dapat memindai / membaca bidang dari bahan tipis, termasuk beberapa bahan dari kaca (seperti smartphone), aluminium dan plastik.
Sensor hanya memiliki tebal 0,15mm. Sensor disisipkan di bawah layar dan bentuknya sangat tipis.
Gambar sidik jari pada tangan tidak dipindai dalam 2 dimensi, tapi diambil dalam bentuk 3 dimensi dan dikembalikan datanya ke gambar 2 dimensi untuk dicocokan dengan data pemilik smartphone.
Seperti penjelasan dari Qualcomm. Sensor mendapatkan gambar 3D ketika mengambil data sidik jari seperti gambar dibawah ini.
Dimana lekukan sidik jari dan jalur dapat tergambar lebih akurat.
Selain fungi sensor sidik jari. Karena gelombang ultrasonik lebih peka, dapat dimanfaatkan untuk fitur lain ,seperti merekam detak jantung dan aliran darah.
Dan sensor akan bekerja dengan baik walau terjadi kelembaban jari atau keringat yang dapat menganggu
Metode ultrasonik juga memiliki implikasi keamanan yang besar.
Dalam teorinya, pemindai layar ultrasonik jauh lebih sulit untuk ditipu - Setidaknya memerlukan model jari 3D, dan bahkan itu mungkin tidak dapat diakali saat ini.
Apakah teknologi sidik jari akan berhenti dengan 3 teknik diatas. Kita tunggu beberapa tahun kedepan. Mungkin tidak akan berubah, atau ada teknik lain, siapa tahu.