![]() |
|
Kategori : Mobile
| Date : 01/9/2016
Battery Full Notification memberi peringatan bila baterai penuh di smartphoneMengisi baterai smartphone tidak sampai penuh dapat memperpanjang usia baterai Smartphone baterai besar, apakah harus di charge sampai penuh 100% Ada baiknya mengetahui cara kerja dan sifat baterai lithium untuk smartphone. Baterai smartphone mengunakan output 3,7V DC sesuai standar baterai Lithium. Ketika baterai di isi atau charging, diberikan voltase 4,2V/DC dan baterai dianggap penuh setelah voltase baterai mencapai 4,2V/DC. Ketika Baterai dipakai, voltase perlahan akan menurun dan stabil di 3,7V DC selama pemakaian. Dan sistem smartphone serta sirkuit baterai akan memutus power ketika baterai turun dibawah 3,6V/DC (tergantung model smartphone dan disain baterai) Bila baterai lithium yang di charger mulai mendekati voltase 4,1 - 4,2V/DC maka sistem charger baterai smartphone akan memberikan keterangan 100% Full. Untuk keamanan, charger pengisian baterai di smartphone tidak memberikan power input pengisian seluruhnya (sampai 100%), setelah indikator menampilkan Full Charger atau mendekati angka 4,1V/DC. Produsen kadang menjaga keamanan baterai smartphone agar lebih tahan lama, ketika di charger tidak pernah mencapai 100%. Sistem charger smartphone juga memperlambat arus masuk ke baterai ketika menuju voltase 4,2V/DC. Bahkan dapat dikatakan tidak mengisi baterai setelah 100%. Selain pada sistem charger, pada baterai smartphone memiliki sirkuit proteksi. Bila baterai sudah mencapai kekuatan output 4,2V DC. Otomatis akan memutuskan arus untuk menjaga terjadinya Over Voltage atau Over Charger. Hindari menguras habis baterai smartphoneKapan baterai smartphone disebut hampir habis. Baterai lithium-ion tidak pernah benar benar habis.Mitos baterai lithium harus di isi Full dan digunakan sampai total habis baru di isi kembali, membuat baterai tahan lama. Teori tersebut "salah". Yang benar baterai lithium dapat di charger kapan saja. Degradasi atau penurunan kapasitas baterai terjadi setelah ratusan kali di charger ulang. Stres baterai akibat pengisian terlalu sering 100%, membuat kapasitas baterai lebih cepat drop dan berdampak dengan suhu panas, umur baterai, kepasitas baterai. Baterai lithium dikatakan habis setelah voltase baterai sudah dibawah 3,2V DC. Biasanya setelah melewati dibawah 3,7VDC, baterai akan lebih cepat drop dan terus turun sangat cepat setelah melewati 3,6V/DC Produsen smartphone umumnya menempatkan voltase 3,6V/DC disebutkan baterai sudah mendekati habis. Tetapi baterai Lithium yang dilengkapi sirkuit proteksi (seperti baterai smartphone), sirkuit berfungsi untuk perlindungan baterai dari overcharger, overheating, short. Baterai lithium tidak boleh di kuras habis, karena sistem proteksi akan melindungi sistem baterai bila mencapai 3,3V DC dan dianggap sudah kosong (memutus pengiriman power). Bila sistem sirkuit proteksi menditeksi baterai sudah mencapai dibawah limit seperti 2,6V DC. Sirkuit menganggap baterai kosong bahkan dianggap rusak oleh sistem baterai. Akan membuat masalah karena sensor voltase smartphone akan salah menditeksi bila baterai terlalu kosong. Kejadian baterai lithium rusak (tidak dapat mengisi baterai smartphone), belum tentu baterai benar benar rusak. Karena sirkuit proteksi menganggap power baterai sudah dibawah 2,6V/DC, dan tidak mengijinkan sirkuit proteksi meneruskan arus DC charger masuk ke baterai. Dampaknya kadang di layar smartphone berkedip kedip, dalam arti sistem smartphone mencoba menditeksi kondisi baterai. Kesalahan baterai lithium dianggap rusak disebabkan terlalu lama menyimpan baterai dengan voltase baterai terlalu rendah. Produsen selalu menganjurkan untuk menyimpan baterai dalam kondisi 50% kapasitas, agar sisa voltase baterai dapat bertahan di atas voltase minimum beberapa bulan kemudian. Banyak produk memberi saran, dengan pemakaian baterai lithium terdapat keterangan agar mengisi baterai lithium di charger secara berkala, setidaknya 3-6 bulan sekali. Bila penguna ingin menyimpan baterai sementara waktu. Penyebab baterai smartphone cepat rusak Hal lain penyebab baterai smartphone cepat rusak, disebabkan suhu panas dari dampak overcharger atau pemakaian arus terlalu besar. Ketika baterai di isi terlalu lama, maka baterai menjadi lebih panas atau bisa saja kondisi suhu ruang yang panas. Semakin tinggi arus diberikan, umur pemakaian baterai smartphone jenis Lithium maka kapasitas baterai semakin cepat drop yang ditunjukan dengan kapasitas lebih rendah dari awal pemakaian. Terlalu sering di charge sampai 100% penuh dampaknya tidak terlalu baik untuk baterai smartphone. Overvoltage, atau mengisi baterai sampai kapasitas diatas 4,2V+. Kelebihan voltase merusak elemen di dalam baterai secara perlahan. Dapat menimbulkan resistensi atau tahanan baterai yang umum terjadi ketika baterai sudah lemah. Ketika di charger baterai selalu panas. Over-discharge, menghabisi power baterai lithium terlalu besar dapat melemahkan kemampuan kapasitas baterai. Kecuali baterai lithium ada yang dirancang khusus untuk over discharge, disebut baterai High Drain. Dibawah ini ciri sistem pengisian baterai Lithium
Ingin baterai smartphone tahan lama, boleh di coba teknik dibawah ini. Merawat baterai Lithium agar usia baterai lebih lama dipakai
Pada tabel diatas memberikan keterangan apa dampak yang terjadi pada baterai.
Tidak masalah dengan pengisian cepat. Karena baterai seperti busa, ketika di isi air dapat menyerap air lebih banyak. Tetapi ketika jenuh, disana masalah muncul. Seandainya kita memiliki smartphone dengan baterai permanen atau tidak dapat di lepas pasang. Serta kapasitas baterai smartphone cukup besar antara 3000mAh sampai 4000mAh. Waktu pengisian dengan smartphone dengan kapasitas baterai besar sangat memerlukan waktu. Bila di charger dengan power adaptor 5V 500mAh, dari status kosong sampai penuh membutuhkan waktu antara 6-8 jam. Disini keuntungan smartphone dengan baterai kapasitas besar, sekaligus dapat memanfaatkan tip diatas agar baterai lebih awet. Misalnya kita bisa di siplin mengisi baterai sampai kapasitas 90% saja, agar umur baterai smartphone lebih lama. Maka perkiraan usia baterai dapat bertahan sampai 2x lebih lama dibanding mengisi full charger setiap hari Tapi, apakah kita bisa mengetahui kapasitas baterai sampai 90% dan secepatnya menghentikan pengisian baterai pada smartphone. Selanjutnya dengan software Battery Full Notification memberikan tanda peringatan bila kapasitas baterai sudah mencapai batas yang kita tentukan
|
Chunghop K 1028E Universal Remote AC setting first timeMenaikan tegangan atau menurunkan tegangan DC to DC dengan LM2596 dan CN6009 untuk DC to DCCara membuat kabel Fast Charger smartphone Android 1000mAh keatasCara membuat baterai 12V DC dengan 3 baterai pack 18650Membuat kabel USB ke microUSB untuk kabel power perangkatNetwork Cell Tower Info melihat sinyal data internet dan lokasi antena BTS towerMerapikan Icon Aplikasi di smartphone AndroidWIFI Connect Reconnect di Android dan masalah wifi di smartphone suka terputusAmpere Android memeriksa amper charger dan pemakaian power smartphoneBelajar Magix Vegas Pro for Dummy untuk video editingAdobe Lightroom for Dummy belajar Lightroom Classic CC edit fotoMenghubungkan smartphone Android ke WIFI RouterCara Setting APN (Access Point Names) Android smartphone
Menganti lampu Emergency dengan lampu LEDCara membuat baterai pack 7,4 Volt dengan sirkuit proteksi board BMS S2Kernel Toolkit Android Setting CPU Speed SmartphoneChunghop RM 139ES Remote TV Cara Setting pertamaMock GPS Path membuat lokasi GPS palsu seakan melakukan perjalananOpenCL mempercepat rendering foto video dari software computer dengan CPU dan GPUCopy Windows dari harddisk ke SSD atau Cloning Harddisk SSDDrive Restore mengembalikan partisi harddisk yang terhapusBattery Full Notification memberi peringatan bila baterai penuh di smartphoneMemperbaiki Card Reader tidak membaca SDcard atau kadang membaca kadang tidakCara Install Android X86 Android ke PC Notebook |
|
||||||||