Bagaimana cara mengisi baterai smartphone lebih cepat.

Pertanyaan menarik bagi kita penguna smartphone. Setiap hari harus mengisi baterai smartphone 1-2-3 jam.

Adaptor charger, kabel USB dan smartphone sangat berhubungan ketika mengisi baterai smartphone.

Untuk mengisi baterai smartphone lebih cepat, ke 3 komponen tersebut membutuhkan perangkat tersendiri.
Khususnya kabel USB sebaiknya mengunakan kabel berkualitas.

Ketiga komponen tersebut menentukan apakah sebuah adaptor Fast Charger dapat bekerja dan memberikan power lebih besar pada arus USB port ke microUSB.

Bila smartphone mendukung Fast Charger, adaptor charger memiliki ouput besar. Tapi salah mengunakan kabel USB, dan hanya memberikan arus 500mAh, pengisian baterai smartphone tetap lambat.

Beberapa pabrikan menawarkan kabel Fast Charger berkualitas. Termasuk kemampuan untuk tranfer data, dan mengisi smartphone dengan ampere lebih tinggi dibanding kabel USB biasa.

TIP INI SEBAIKNYA DIGUNAKAN UNTUK SMARTPHONE ANDROID MODEL LAMA SISTEM PENGISIAN QUICK CHARGER 2.0


Catatan Teknik ini hanya di test pada port dan kabel microUSB standar

Harga kabel Fast Charger
Harga kabel Fast Charger memberi jaminan kemampuan kabel mampu dilewati arus ampere besar.

Ditambah fitur khusus yang tidak ada di kabel fast charger lain. Di dalam kabel terdapat sistem pengaman

Untuk saran, bila memiliki smartphone kapasitas baterai besar dan sudah mendukung pengisian cepat / Fast Charger. Dan anda sudah memiliki charger dengan output 1,5A -  2A.
Dapat membeli kabel tipe Fast Charger Premium yang lebih aman.

Disini bukan untuk membuat kabel sekelas itu, tentu kabel mahal memiliki kualitas dari serabut tembaga dan jack konektor berkualitas.
Bagaimana membuat kabel USB menjadi USB Fast Charger. Dan mengetahui apakah charger dapat memberi arus besar untuk mempercepat pengisian baterai smartphone.

Teknik membuat kabel Fast Charger microUSB

Ketika kabel USB ke microUSB biasa terhubung ke smartphone.

Arus yang power hanya di rentang 5V 500mAh. Beberapa kabel mampu memberikan arus mendekati 1000mAh (1Ah)

Hanya beberapa kabel USB yang berkualitas memiliki kemampuan mengalirkan arus diatas 2000mAh 5V.
Koneksi power microUSB memang dibuat terbatas dengan rata rata 2000mAh

Untuk keamanan hanya mengijinkan power masuk ke smartphone terbatas sampai 500mAh saja.

Seperti diagram gambar pertama dibawah ini, jalur USB ke microUSB 2.0 standar mengunakan 4 kabel. Disebut kabel USB data atau kabel USB standar.

Gambar kedua, jalur kabel USB ke microUSB di modifikasi. Dengan mengabungkan kabel putih dan hijau menjadi satu, kabel USB standar dapat menjadi kabel Fast Charger ( "kemungkinan" ).


Bila jalur kabel hijau dan putih tidak tersambung, maka smartphone kembali membatasi penerimaan power DC dan ampere seperti semula.

Cara membuat kabel Fast Charger smartphone

Seperti detil dibawah ini. kita mengunting bagian luar kabel, gunting bagian yang dekat ke konektor microUSB.

Lihat isi kabel USB, terdiri 4 jalur kabel di dalam kabel USB
Kabel USB warna hitam dan merah adalah jalur power DC 5V
Sedangkan kabel USB berwarna hijau dan putih umumnya adalah kabel untuk tranfer data.

Gabungkan kabel hijau dan putih, untuk menonaktifkan kabel data yang terhubung ke port microSD.



Untuk mengaktifkan kabel USB Fast Charger

• Contoh untuk kabel hijau dan putih tidak digabung. Mengunakan adaptor Fast Charger (1000mAh atau lebih besar) untuk mengisi baterai smartphone, smartphone hanya menerima arus 5V 500mAh. Walau charger yang digunakan memiliki output 5V 1000mAh - 1500mAh

• Bila kabel hijau dan putih digabung (short). Maka smartphone dapat menerima power charger lebih besar



Perbedaan pengisian baterai cepat dengan kabel Fast Charger.

Apakah benar merubah kabel hijau dan putih pada kabel USB dapat menjadi kabel Fast Charger USB.

Gambar pertama, terlihat kabel hijau dan putih di dekat port microUSB yang terbuka. Arus DC yang diterima smartphone untuk mengisi baterai hanya 180mAh ditambah pemakaian power smartphone sendiri mencapai 420mAh (untuk power LCD, CPU dan lainnya).

Total power yang masuk dari charger 1500mAh tapi digunakan sistem pengisian baterai smartphone hanya 600mAh. Dan pengisian baterai hanya 180mAh. ketika layar smartphone aktif.

Gambar kedua, terlihat perbedaan ketika kabel hijau dan putih dari microUSB ditutup atau close (short). Maka smartphone akan menerima arus sampai 1.420mAh.
Dari aplikasi Ampere Android, baterai sedang di isi dengan arus 1000mAh, dan power smartphone sekitar 420mAh. Total power yang digunakan oleh smartphone dari adapter charger mencapai 1420mAh.

Kedua test diuji mengunakan modifikasi kabel dan charger yang sama.

Pada gambar terlihat perbedaan arus power DC ketika kabel data yang dekat ke port microUSB terbuka dan terhubung.



Untuk membandingkan perbedaan antara kabel USB standar menjadi kabel Fast Charger USB. Dapat dilihat video dibawah ini.
Mengunakan aplikasi Ampere untuk memeriksa berapa arus yang diterima smartphone selama pengisian baterai.

Dan perbedaan pengisian baterai dipengaruhi kabel (modifikasi) dapat dilihat langsung dibawah ini.



Mengunakan kabel yang sama, tapi berbeda input 2 power adaptor berbeda. Terakhir dengan perbandingan kabel yang telah mendukung USB Fast Charger

Test pertama, mengunakan kabel modifikasi dengan adaptor charger Xiaomi MDY-03-EB sertifikasi Qualcomm QC 2.0. Dengan output maksimum 5V/DC 2000mAh
Test kedua , mengunakan kabel modifikasi dengan adaptor charger Xiaomi MDY-08-ES Non sertifikasi Qualcomm QC 3.0. Dengan output maksimum 5V/DC 3000mAh
Test ketiga, mengunakan kabel USB Fast Charger dan adaptor charger Xiaomi MDY-03-EB.

Catatan untuk modifikasi kabel USB standar menjadi kabel USB Fast Charger

Sebelum lebih jauh, kita bicara pahit terlebih dahulu.
Keberhasilan membuat kabel USB Fast Charger tidak menjamin 100% berfungsi seperti apa yang di uji diatas.

Hanya digunakan untuk smartphone model lama yang mendukung setingkat Quick Charger 2 atau QC 3, pengisian 15W - 20W microUSB.
Bukan untuk dicoba pada smartphone model baru, yang mendukung pengisian dengan charger khusus, atau tipe port USB-C.

Adaptor charger mendukung voltase variabel charger
Adaptor charger mempengaruhi sistem daya pengisian.
Sekarang pindah ke perangkat pengisian baterai, semuanya sudah memenuhi standar Fast Charger, kita sebut QC yang digunakan pada procesor Snapdragon.

Bila anda mengunakan kabel yang baik, adaptor yang berkualitas, tapi melihat pengisian arus ke smartphone turun naik.
Bisa saja anda mengunakan adaptor charger, kabel dan smartphone yang tepat.
Juga dapat mengunakan kabel telepon untuk membuat kabel Fast Charger.

Penjelasannya dibawah ini, kabel yang digunakan adalah kabel telepon tembaga, mampu mengirim arus 2Ah lebih, bahkan panjang kabel 2 meter.

Dan memperlihatkan bahwa voltase charger bergerak turun naik, ingat jangan salah melihat arus pengisian baterai dengan charger variabel.
Arus / ampere mungkin terlihat lebih rendah sekitar 1.000mAh, tapi pengisian tegangan yang di rubah oleh charger menjadi 7-9V, bukan 5V.
Voltase ditunjukan pada voltage meter di sisi ponsel.



Test di atas mengunakan kabel telepon dengan konektor microUSB, USB A dan adaptor charger QC 2.0
Mengunakan koneksi 4 kabel, mampu dilewati lebih dari 2Ah.
Mengapa kabel telepon dengan isi 4 kabel mampu memberikan power 2Ah.

Karena kabel telepon adalah bahan tembaga dengan resitan lebih rendah.
Charger dan sistem smartphone dapat menditeksi kemampuan pengisian cepat, dan mengijinkan adaptor charger mengirim power lebih besar dari 500mAh.
Sistem kabel data akan digunakan tanpa perlu di Cross, ada komunikasi yang disebut protocol.
Dimana smartphone mengirim informasi bahwa charger sudah mendukung voltase variabel.

Catatan
Adaptor non sertifikasi Qualcomm QC, akan bekerja dengan voltase dinamis turun naik.
Adaptor dengan sertifikasi Qualcom QC, mengunakan voltase 5V, 9V, 12V

Kabel power 5V
Bila anda ingin membuat kabel power seperti CCTV, dan jaraknya cukup jauh, misal 5 meter dari adaptor ke perangkat.
Dapat mengunakan kabel telepon atau kabel LAN seperti video diatas. Dalam percobaan dapat mencapai 2 meter stabil memberi arus 2A.
Mengunakan kabel tembaga utuh dapat mempertahankan arus dan voltase yang dilewati melalui kabel. Walau kabel tembaga seperti kabel telepon sangat kaku dibanding kabel USB charger biasa tipe serabut.
Dapat mengambil 2 kabel saja, untuk arus plus dan minus.

Apa resiko mengunakan kabel Fast Charger
Ketika mengisi baterai smartphone, dengan arus besar maka baterai lebih panas dari pengisian biasa.
Ada resiko usia pakai baterai lebih pendek, dan yang fatal daya tahan dari smartphone.

Walau tidak tertulis, kadang kerusakan sirkuit dan baterai dapat terjadi. Khususnya smartphone yang digunakan setelah 2-3 tahun.

Bila perangkat smartphone anda baik baik saja, biarkan sistem pengisian yang anda pakai seperti itu.
Pengisian arus besar berdampak dengan degradasi baterai. Itu pasti.

Kabel data instrumen juga sama, dapat dipertahankan untuk mengirim sinyal digital
Bila anda suka memprogram Ardunio dan sistem sensor digital. Jarak kabel dapat diperpanjang dengan kabel tembaga seperti kabel telepon.
Kemampuan yang baik untuk mengirim sinyal data, walau mengunakan kabel telepon isi 4, termasuk untuk power dan transmisi data.



Kabel premium fast charger sistem pengaman
Dalam bentuk komponen chip, menjaga kestablian arus dan voltase selama pengisian

Fast charger cable microchip safety


Kabel premium fast charger juga memiliki pelindung bila kondisi kabel menjadi panas. Sehingga perangkat dan adaptor charger akan aman bekerja.
Chip kabel memiliki kontrol untuk komunikasi dengan adaptor dan smartphone.

Kabel premium fast charger juga mengunakan standar kabel yang disebut standar AWG.
Kabel ukuran kecil tapi dapat dialiri besar arus tertentu seperti 2A tanpa merusak kabel.

Data dapat ditranmisi dari kabel AWG28 yang lebih kecil.
Sedangkan voltase dan arus melewati kabel AWG20 yang lebih tebal.
Bila kita bertanya, bagaimana membuat kabel yang bagus. Gampang saja, ganti saja kabel plus dan min dengan kabel tembaga untuk telepon, masalahnya kabel menjadi kaku.

standar kabel microUSB AWG



Kabel USB-C
Berbeda dengan kabel USB-C, adaptor charger, dan smartphone memiliki sistem komunikasi.
Khususnya sistem pengisian USB-PD / Power Delivery dengan voltase variable.
Sistem kerja pengisian USB-C sangat berbeda dengan microUSB.
Kabel USB C memiliki banyak parameter dan komponen dibanding kabel USB / microUSB.

Karena antara kabel USB-C, adaptor charger dan smartphone dapat saling berkomunikasi dengan chip khusus di setiap perangkat.
Smartphone dapat mengirim sinyal ke adaptor, dan meminta batas voltase yang dapat diberikan ke baterai smartphone.

Kabel USB-C sebagai penghantar pengisian baterai dapat memberi sinyal ke adaptor charger, berapa batas voltase dan ampere yang dapat diberikan.
Ilustrasi sistem USB-PD, smartphone membutuhkan voltase 9V, dapat mengirim sinyal ke adaptor USB-PD ke adaptor. Saya butuh 9V, kondisi baterai kosong.
Maka adaptor charger akan menerima sinyal dan memberikan power 9V.
Kabel USB-C yang dilengkapi chip dapat memberikan sinyal seperti batas kabel hanya 3A ke adaptor. Jadi jangan dikirim lebih dari 3A.

Artikel ini dapat dijadikan referensi, khusus modifikasi kabel biasa menjadi Fast Charger tipe microSD. Bukan tipe kabel USB tipe C. Tentunya resiko yang anda lakukan di tangan penguna.

Baca juga dengan

Kualitas kabel AWG

Teknologi Quick Charger

Adaptor Fast Charger Xiaomi murah dengan output 1.500mAh