Bila ingin mengupgrade harddisk ke kapasitas lebih besar. Atau mengcopy data harddisk lama ke SSD dengan membawa OS Windows 10.
Misal notebook computer anda ternyata sudah lambat, dan memilih mengupgrade ke SSD. Agar mempercepat proses Boot Windows, memproses file ukuran besar, dan resiko kerusakan harddisk karena sudah lama digunakan.

Tidak semudah di versi Windows sebelumnya. Windows 10 akan membagi 3 partisi dengan 1 partisi utama sebagai data harddisk anda.

Bagaimana memindahkan data harddisk ke harddisk lain, atau memindahkan data harddisk ke SSD dengan mudah.

Beberapa software yang tersedia mampu memberikan clone harddisk atau SSD. Mengikuti tren kebutuhan storage harddisk ke SSD, membuat beberapa pembuat software menambahkan fitur Clone Disk.

Sebagian besar software diberikan Freeware alias gratis.

Dari produsen membuat software tool copy harddisk dibuat batasan untuk versi gratis.
Misal software Clone harddisk / SSD memiliki fitur terbatas.
Seperti hanya mengcopy dari satu harddisk ke harddisk lain atau ke SSD lainnya.

Software copy harddisk hanya fungsi clone saja. Misal harddisk 500GB di pindahkan semuanya termasuk OS Windows 10 dan data masuk ke harddisk lain.
Tidak ada perubahan partisi, atau kita tidak dapat merubah partisi.

Fitur baru dibuka bila penguna membeli software.

Apakah software untuk duplikasi harddisk / SSD versi Gratis sudah cukup. Yah, bila hanya memindahkan seluruh isi harddisk dengan satu partisi utama tanpa merubah kapasitas drive / partisi yang ada.

Persiapan mengcopy harddisk ke harddisk atau SSD

Pastikan sistem yang digunakan pada SATA Mode, untuk computer yang sama.

Misal hanya untuk AHCI SATA SSD, atau IDE Mode. Bila clone harddisk / SSD berbeda, anda perlu mengetahui apa yang harus dilakukan ketika hasil copy harddisk membuat drive melakukan reboot terus menerus atau Boot Loop.


Bila terjadi, cukup me-recover dari Installer Windows, dan di recovery ulang.



Kapasitas data yang akan dipindahkan, dimana driver baru seharusnya memiliki kapasitas lebih besar. Untuk versi Freeware Clone harddisk, perlu di ingatkan tidak dapat mencopy partisi dan hanya mengambil partisi utama.
Bila memerlukan pembagian partisi, mengatur ulang ukuran partisi, sebaiknya mengunakan versi berbayar.

Seperti kejadian rekan rekan lain. Ketika mengclone harddisk,memformat, menghapus partisi, ada saja yang melakukan kesalahan. Sehingga data penting mereka hilang.
Pastikan sudah membackup data penting dari harddisk lama sebelum semua dipindahkan ke harddisk / storage baru.
Dan mengenali nama drive, kapasitas yang mana yang akan diambil dan di copy. Bila tidak YAKIN, bahkan tidak melakukan BACKUP data penting. Sebaiknya anda tidak melanjutkan proses Clone drive. Ingat data penting yang ada di dalam harddisk sangat memungkinkan hilang total.

Sebelum melihat referensi dibawah ini.

Pastikan anda mengerti apa yang dilakukan pada storage computer anda. Dan kesalahan menjadi tanggung jawab penguna


Pastikan sudah melakukan backup data penting sebelum mencoba mengunakan software untuk Cloning harddisk atau memindahkan sistem Windows ke harddisk / SSD.

Hati hati mengunakan Clone Disk software, bila terjadi kesalahan. Dapat menghilangkan semua data di harddisk. Kesalahan ditangan penguna.

MiniTool Partition Wizard

MiniTool Partition Wizard dibagi dari versi standar, Pro, Pro , Bisnis dan Teknisi.
Fungsi paling lengkap ada di versi tingkat Teknisi.

Untuk Free, tidak dapat mengcopy atau clone drive dengan OS.

MiniTool Partition Wizard terlihat lebih mudah dan anti gagal sejauh pengujian kami, dengan pengunaan lebih mudah.
Pastikan anda tahu OS yang di copy, jangan salah clone drive ke drive yang salah. Saran hanya memasang drive yang akan di clone, sementara drive lain yang anda gunakan sebagai data tidak terhubung ke PC.

Siapkan 2 drive, satu drive berisi OS Windows, dan harus di boot untuk driver utama, dengan OS Windows.
Harddisk atau SSD untuk memindahkan OS Windows dari harddisk utama

Tahapnya, pilih Migrate OS to SSD/HD

Migrasi Windows dari Harddisk ke SSD

Nanti muncul pertanyaan pertama, pastikan memilih drive yang akan menerima file sebagai drive Destination Disk.
Dalam test ini, sebuah harddisk 250GB berisi OS Windows akan dicopy ke SSD Kingston 512GB.

Setting Minitool Partition Wizard untuk copy harddisk

Setelah drive dipilih, ada 2 opsi.
Pertama mengcopy satu partisi OS yang dipindah sebagai partisi utama di drive kedua. OS akan dipindah langsung ke satu partisi di satu SSD.

Kedua mengcopy dengan kapasitas yang sama seperti drive berisi OS. Atau kita dapat mengatur ulang, berapa kapasitas storage untuk OS, dan sisa kapasitas SSD digunakan untuk partisi kedua dalam satu SSD.

Pilihan dibawah ini, karena SSD untuk boot Windows, dan program lain. Dipilih dengan Fit Partition, atau 1 drive untuk OS Windows saja.

Copy harddisk 
ke harddisk untuk Windows 10

Setelah semua setting selesai, tinggal di Apply

Copy harddisk 
ke harddisk untuk Windows 10

Proses selanjutnya MiniTool Partition Wizard mulai memindahkan / Copy isi dari harddisk berisi OS Windows ke SSD.

Proses copy harddisk ke SSD

Setelah proses selesai, akan diminta boot ulang.
Karena proses copy data sudah selesai, kita dapat melepas harddisk yang berisi OS setelah di copy.
Dan pilih boot dengan SSD yang baru mendapat OS Windows.


Proses akan berlanjut, Minitool Partition Wizard akan membuat partisi dan hal yang diperlukan.
Selesai proses partisi, Windows di SSD sudah selesai dan siap digunakan.

MiniTool Partition Wizard adalah penganti dari software sebelumnya MiniTool Partition Manager, dan di kembangkan dengan pilihan lebih mudah.

MiniTool Partition Wizard versi Free tidak dapat melakukan
Data Recovery, merubah Cluster storage, merubah format NTFS ke FAT.
Tidak dapat memindahkan OS partisi, tapi bisa mencopy file dari partisi ke partisi, tidak dapat recovery partisi hilang atau terhapus.
Tidak dapat merubah OS sebuah drive ke disk GPT, masih dapat merubah data disk dengan pilihan memindahkan format drive MBR atau GPT
Untuk versi Clone OS, minimum yang di ijinkan adalah versi Pro atau lebih tinggi, bukan versi standar / Free.



Aomei Backupper

Untuk copy harddisk ke harddisk, Aoemei Backupper yang versi Pro terlihat paling baik (versi Pro yang dicoba).

Ukuran software Aomei Backupper cukup besar, 100MB.
Mampu membuat duplikasi harddisk beserta OS , dapat di copy dari 1 disk ke disk, termasuk SSD ke SSD.
Selesai di copy, data dan OS Windows. Lalu dilepas harddisk yang telah di copy.
Sistem langsung berjalan seperti biasa, tentu saja sistem yang sudah dipindah ke storage baru.


Aomei Backupper Free hanya meng-clone drive atau backup, tapi tidak dapat meng-copy OS.
Hanya versi berbayar untuk duplikasi dari disk ke disk dengan OS di dalamnya.

Mengunakan Aomei Backupper terlihat mudah. Pada tampilan menu dibuat sederhana, dengan pilihan Clone dibagian menu bawah.

Software cloning harddisk Aomei Backupper

Penguna Aoemei Backupper dapat langsung menclick menu Clone
Dan memilih Disk Clone
Dan memilih drive yang mana untuk di buat copy ke storage lain.
Dan memulai kloning data harddisk, lalu tinggal di tunggu.

Copy harddisk ke harddisk untuk Windows 10

Dibawah ini proses Clone harddisk dengan AOMEI Backupper




AOMEI Partition Assistant

Memliki fitur tambahan tapi diberikan juga versi gratis atau versi berbayar yang lebih lengkap

Beberapa fitur yang tersedia di AOMEI Partition Assistant
Resize / Move Partition
Merge Partitions
Copy Disk /  Partition
Migrade OS to SSD (Clone drive)
Create / Format / Delete Partition
Windows Go Creator
Make boottable CD Wizard


AOMEI Partition Assistant terlihat lebih lengkap, khususnya mengatur kapasitas partisi yang akan di copy ke drive lain.

Misal kita ingin mengcopy 2 drive berbeda, termasuk OS Windows 10 dan partisi data
AOMEI Partition Assistant akan menanyakan apakah mengatur dengan ukuran kapasitas yang pas saja, atau kita mengatur ulang berapa kapasitas di setiap partisi.

Proses AOMEI Partition Assistant dibanding dengan Windows PE
Setelah setting dilakukan, tinggal di Apply
Software akan reboot computer dan memasuki sistem Windows PE, dan menjalankan apa yang akan dipindah atau di atur ulang.
Proses membutuhkan waktu beberapa menit, tergantung seberapa besar data dipindah.
Selesai proses, 2 harddisk / SSD berbeda telah di copy

AOMEI Partition Assistant lebih mudah untuk mengclone harddisk adan mengatur ulang partisi, khususnya petunjuk menu, dan pengaturan partisi yang terlihat di computer sebelum proses dilakukan.





EaseUS Todo Backup

Software untuk duplikasi data harddisk ke harddisk lain.
EaseUS Todo Backup sama praktisnya dengan software sebelumnya

Memiliki menu Clone Disk ditempatkan di bagian paling bawah.
 

Ease-Todo-Backup software copy harddisk


Untuk memindahkan data harddisk ke harddisk lain.
Cukup di click Clone, dan akan tampil pilihan drive yang mana yang akan dipindah.


Setting copy harddisk ke harddisk lain dengan sistem untuk Windows 10

EaseUS Todo Backup pada test yang dilakukan.
Drive yang telah di clone tidak langsung bisa di Boot seperti software lain.
Dan perlu di setting ulang dari BIOS. Jadi drive terlihat tidak identik, entah karena versi yang digunakan adalah versi gratis.
EaseUS Todo Backup walau diberikan gratis, sepertinya lebih cocok bagi mereka sudah mengerti dengan cara kerja sistem storage computer.

Tentang Clone Disk Software

Versi gratis Clone Disk sudah cukup, walau terbatas.
Bila memerlukan fungsi penuh, seperti kebutuhan membagi paritisi ulang, termasuk ukuran. Terbaik ada di versi berbayar.
Memudahkan untuk memindahkan isi harddisk ke harddisk lain, tanpa melakukan install ulang dan memindahkan data yang membutuhkan waktu.
Migrasi OS dari harddisk ke harddisk / SSD dari MiniTool tidak diberikan untuk versi gratis, minimum versi Pro.

Boot Drive NVMe
Bila tertarik dengan SSD, tapi computer belum mendukung
Dapat dicoba dengan SSD NVMe, untuk Boot dari PCIe slot atau PCIe x4 (minimum)
Kinerja Windows dengan bantuan SSD akan lebih baik, serta program Boot Clover sebagai boot manager yang membuka akses Boot NVMe ke OS Windows.