News | 30 May 2014

SpaceX Dragon V2 siap terbang ke ruang angkasa bawa 7 astronot


SpaceX Dragon V2 akhirnya siap terbang ke ruang angkasa dan kembali kembali dengan modul yang sama. Dragon V2 memiliki 7 ruang untuk astronot di dalam kabin. Bentuknya seperti modul mini. Nasa sudah menyiapkan rancangan modul ruang angkasa tersebut untuk transportasi ke stasiun ISS. Untuk terbang tetap diperlukan roket pendorong yang membawa modul.

Di dalam ruangan terdapat panel LCD, sampai di ruang angkasa akan dipegang oleh lengan robot stasiun ISS sebelum digabung ke pintu stasiun. Untuk kembali modul Dragon V2 dapat mendarat di permukaan tanah. Dengan bantuan mesin roket SuperDraco, modul dapat aman ketika memasuki bumi kembali. Sistem mesin roket yang ada, seandainya salah satu gagal, masih dapat diimbangi oleh mesin. Kekuatan mesin roket memiliki kekuatan dorongan 70 ribu newton. Untuk pelindung panas ketika kembali ke bumi, Dragon V2 memiliki perisai panas yang lebih kuat. Pengaman kedua, Space X Dragon memiliki parasut bila pendaratan dilakukan di atas permukaan air.

Modul SpaceX Dragon V2 dapat digunakan kembali untuk penerbangan berikutnya. Sistem tombol di dalam modul bekerja secara otomatis, kecuali terjadi masalah baru ditangani secara manual. Layanan modul ruang angkasa ini baru bisa dinikmati tahun 2017 nanti. Sebelum digunakan astronot, akan diuji coba dengan binatang sampai modul ruang angkasa dapat digunakan untuk manusia.
Bila proyek ini berhasil, menjadi perusahaan swasta pertama yang bisa mengirim manusia ke ruang angkasa.



Fitur modul Dragon V2
Bisa digunakan kembali sampai beberapa kali.
Dapat landing dengan 8 mesin roket langsung ke atas permukaan tanah , tanpa parasut. Dapat bergabung ke stasiun ISS, nantinya di tangkap oleh lengan robot dan menarik modul ke pintu ISS.

Mengapa kapsul modul Space X Dragon V2 dapat merubah perjalanan ke antariksa. Setelah program pesawat ulang alik Amerika berakhir,  paling nyaman melakukan pendaratan ke Bumi. Tapi pesawt ulang alik memiliki ukuran lebih besar, resiko panel pelindung lepas membuat pesawat terbakar ketika kembali ke bumi. Sekarang kenyamanan kembali dari ruang angkasa seperti mundur di jalan Apolo dengan modul Soyuz.
Mereka yang terbang ke stasiun ISS harus kembali di sebuah kapsul dan turun ke Bumi mengunakan parasut. Bila parasut gagal terbuka, astronot harus membuka manual. Seandainya sistem otomatis pengatur pendaratan malfungsi, sistem manual harus dilakukan. Bila tidak, kapsul akan kembali mengambang di ruang angkasa aka gagal pulang. Seandainya semua berjalan dengan baik, dan parasut sudah terbuka. Pendaratan memang bisa ditentukan di daerah mana saja. Tapi tidak jelas jatuhnya, bisa di gurun atau nyemplung ke danau.

Berbeda dengan Dragon V2, Roket akan menahan kecepatan ketika turun ke bumi. Peralatan bekerja otomatis untuk mempersiapkan pendaratan dari dorongan 8 roket dan arah tujuan pendaratan. Setelah sistem computer menditeksi semakin mendekati daratan, kaki pendaratan akan diturunkan sampai mendekati tanah ke 8 roket akan menahan menahan aju modul sampai berhasil mendarat.





Perbandingan ukuran SpaceX dengan Soyuz.. Space




Artikel Lain

Dari ESA membuat merekam keadaan di dalam kapsul ruang angkasa Soyuz. Berangkat ke ruang angkasa biasa saja, dan membutuhkan waktu 8 menit. Kembali dari ruang angkasa, rekaman 20 menit sebagai latihan bagi astronot ketika lepas dari stasiun ISS untuk kembali ke bumi. Seperti apa sih di dalamnya, kata astronot lebih kacau dari roolercoaster.

Berapa kecepatan alat transportasi yang dibuat manusia. Sejauh ini tercatat pesawat ruang angkasa paling cepat. Apollo 10 menjadi kendaraan paling cepat yang pernah tercatat dengan kecepatan terbang 32 mach. Nomor 2 dari Space Shuttle atau pesawat ulang alik tahun 1981.



Youtube Obengplus

Trend