Teknologi kapal selam Air Independent Propulsion (AIP) Stirling


Stuff | 17 October 2019

Kapal selam bertenaga nuklir memiliki keunggulan dalam daya tahan, sembunyi-sembunyi dibawah air dan kecepatan di atas kapal selam diesel yang lebih murah.

Tetapi biaya kapal selam nuklir super canggih membutuhkan puluhan triliun.
Khususnya untuk mesin kapal selam teknologi bahan bakar nuklir, dan ukuran kapal selam nuklir tidak ada yang kecil.

Ada teknologi mesin pengerak kapal selam generasi baru. Sudah lama dirancang tapi dikembangkan kembali.

Teknologi Air Independent Propulsion (AIP) signifikan mempersempit kesenjangan kinerja mesin kapal selam generasi baru tapi biaya lebih rendah dibandingkan kapal bertenaga nuklir yang masif.

Kapal selam mesin diesel memang murah, digunakan secara besar-besaran digunakan pasukan Jerman menjaga laut pada perang dunia ke II.
Membantu pasukan Jerman memblok pengiriman logistik di laut selama perang dunia ke II.
Tetapi di era modern tipe mesin diesel dan baterai tetap berisik

Mesin diesel kapal selam konvensional menghasilkan listrik dari generator diesel, power ditampung di dalam baterai dan menjadi pengerak baling-baling selama menyelam atau melakukan penyerangan secara diam diam.

Masalahnya mesin pembakaran seperti itu pada dasarnya hanya bekerja ketika sedang berlayar, atau persiapan untuk mengisi baterai sementara badan kapal harus berada di atas permukaan air.

Proses pengisian dan pemakaian baterai, cepat atau lambat akan habis ketika menyelam, dan kapal harus kembali ke permukaan karena mesin diesel membutuhkan udara untuk pembakaran dalam pengisian ulang baterai.

Rotasi kinerja mesin kapal selam bertenaga diesel memiliki kelemahan signifikan, karena harus sering muncul ke permukaan dalam durasi waktu tertentu.
Dalam kejayaan kapal selam diesel, belum ada teknologi yang lebih baik kecuali mengunakan diesel.

Kapal selam bertenaga nuklir jauh berbeda. pertama digunakan pada 1950-an.

Reaktor nuklir lebih tenang, tidak mengkonsumsi udara, dan hanya menghasilkan panas untuk pengerak turbin.
Kekuatan mesin reaktor nuklir akan menghasilkan output daya yang lebih besar bahkan tanpa batas.
Memungkinkan kapal selam nuklir tetap terendam berbulan-bulan tanpa perlu muncul. Dapat berlayar berhari hari dengan kecepatan penuh tanpa perlu keluar dari permukaan air.

Keuntungan ini membuat Angkatan Laut AS menghapus sebagian besar kapal selam dieselnya demi armada kapal selam bertenaga nuklir dengan kapasitas lebih besar.
Seluruh kapal selam tenaga nuklir ditugaskan untuk hal penting dengan prioritas tertinggi.

Namun, sebagian besar angkatan laut negara lainnya mempertahankan kapal selam diesel. Setidaknya masih memiliki beberapa kapal selam diesel dengan pertimbangan biaya dan kerumitannya rendah dibanding kapal selam tenaga nuklir.

Ini yang baru. Tahun 1990-an, kapal selam yang didukung teknologi Air Independent Propulsion (AIP).

Konsep berasal dari abad ke-19 dan sekarang telah diuji dibuat menjadi kapal selam AIP.

Stirling Porpoise 1000 submarine



Negara Swedia mengerahkan kapal selam operasional pertama yang didukung AIP, di kelas Gotland, yang terbukti mampu tersembunyi dan menyelam dibawah air lebih lama.
Kapal selam Gotland yang panjangnya hanya 60 meter di tenagai mesin Stirling, mesin yang mengunakan kombinasi bahan bakar oksigen cair dan bahan bakar diesel dibawah di dalam kapal selam.
Ukuran 60 meter bukan apa apa di kelas kapal selam nuklir yang panjangnya mencapai 170 meter.
Setidaknya Swedia membangun 4 kelas kapal selam lain juga mengunakan mesin Stirling

Sejak itu, kapal selam bertenaga AIP telah dikembangkan di seluruh dunia dan mengunakan teknologi AIP, serta 3 jenis mesin yang berbeda tapi prinsip kerja yang sama.

Sampai 2019, sekitar 60 kapal selam dengan mesin Stirling beroperasi di lima belas negara. Sekitar lima puluh lebih sedang dipesan atau dibangun.

China memiliki 15 kapal selam tipe 039A kelas Yuan bertenaga Stirling dari 20 kapal selam lain yang dibangun


Kapal selam tipe 032 yang lebih besar dengan kemampuan menembakkan rudal balistik.

Jepang sendiri memiliki 8 kapal selam kelas Soryu ukuran sedang menggunakan mesin Stirling.
Rencana 15 unit lebih direncanakan atau tahap pembangunan.

Jerman telah membangun lusinan kapal selam bertenaga AIP, terutama tipe 212 dan 214 yang kecil, sebagian untuk ekspor ke negara lain.
Kapal-kapal Jerman menggunakan sel bahan bakar elektro-katalitik, teknologi yang umumnya lebih efisien dan tenang dibanding rancangan mesin Stirling.
Walau disainnya lebih kompleks dan mahal.

Negara-negara lain yang berniat membangun kapal selam bertenaga AIP sel bahan bakar termasuk Spanyol (S-80), India (kelas Kalvari) dan Rusia (kelas Lada).
 
Prancis telah merancang beberapa kapal selam menggunakan mesin turbin uap siklus tertutup yang disebut MESMA.

Pakistan dengan 3 kapal selam kelas Agosta-90b yang ditingkatkan dengan mesin MESMA untuk angkatan laut.

Mesin AIP Stirling

Kapal selam AIP secara umum mengerakan generator 75kW, baik digunakan untuk tenaga dorong atau pengisian baterai.
Pendingin dapat mengambil langsung dari air laut.
Kapal memerlukan udara untuk pembakaran, mengikuti teknologi terbaru maka oksigen cair perlu dibawah untuk campuran bahan bakar. Membuat kapal selam tidak perlu muncul di atas permukaan laut.

Gambar dibawah sistem kerja mesin Stirling
Warna merah adalah panas untuk tekanan, dan biru bagian lebih dingin.
Gerakan piston memutar gear untuk mengerakan generator pembangkit listrik.

Cara kerja mesin piston Stirling

Mesin mengunakan bahan bakar dengan campuran utama oksigen cair dan diesel, dan dua gas lain helium dan hidrogen.

Bagian mesin akan mengerakan generator.
Dari generator mengerakan motor utama yang memutar baling kapal.
Sekaligus mengisi baterai ketika digunakan dalam kondisi tempur.



Diagram mesin kapal selam diesel Stirling

Kapal selam tipe ini tidak perlu mengambil oksigen ke permukaan, atau mengunakan snorkeling seperti kapal selam diesel konvensional. Karena oksigen sudah dibawah di dalamnya

Sementara mesin kapal selam nuklir membutuhkan pompa untuk pendinginan reaktor secara terus menerus. Menghasilkan kebisingan yang dapat terditeksi.
Kapal selam AIP, dapat beroperasi dengan tenaga baterai / AIP, sementara menonaktifkan mesin utama, sehingga suaranya sangat tenang.

Prosesnya mirip dengan kapal selam diesel konvensional, ketika di permukaan mesin diesel bekerja mengunakan oksigen luar, setelah menyelam sistem mesin dan tenaga baterai dan campuran bahan bakar yang dibawa

Perusahaan pembuat kapal selam Kockum membuat 3 kapal tipa Gotland untuk Swedia. Dilengkapi mesin tambahan Stirling yang mengunakan bahan bakar oksigen cair dan diesel.
Mampu berlayar selama 14 hari dengan kecepatan 9.3km perjam

Kockums membuat mesin untuk beberapa negara. Seperti kapal selam baru Jepang seri Soryu yang diluncurkan 5 Des 2007, dan dikirim pada Maret 2009.

Jerman mengembangkan mesin Fuel Cell menghasilkan daya 30-50kW. Merubah bahan bakar menjadi elektrik, walau teknologi yang digunakan lebih mahal dibanding sistem AIP.

Dibawah ini bentuk kapal selam ThyssenKrupp. Memiliki kemampuan lebih tenang dari model sebelumnya.

Kapal selam Full Cell ThyssenKrupp

Mengapa kapal selam mengunakan tenaga nuklir

Teorinya kapal selam bertenaga nuklir menjadi sangat sunyi.
Setidaknya lebih tenang daripada kapal selam diesel dengan getaran mesin ketika berjalan lambat diatas permukaan.
Fungsi utama kapal selam nuklir untuk daya tahan, manuver antar benua, dan membawa persenjataan dari laut ke darat dalam jumlah lebih besar.
Besar ukuran, tentu daya angkut lebih banyak

Faktanya, kapal selam bertenaga nuklir mungkin tidak dapat mendeteksi satu sama lainnya selama menggunakan sonar pasif.
Memang fungsi kapal selam ditugaskan sebagai kapal yang tidak terditeksi.



Tetapi, ketika tidak terjadi peperangan atau melakukan aktivitas di area tertentu, akan merepotkan.
Bisa saja 2 kapal selam tenaga nuklir tidak saling mengetahui keberadaannya.

Kasus pernah terjadi ketika tabrakan kapal selam Feb 2009.
Antara kapal selam rudal balistik nuklir Inggris dan Prancis, keduanya tidak menyadari kehadiran yang lain. Keduanya bertabrakan di laut Atlantik.

Beruntung kedua kapal selam sedang berlayar dengan kecepatan lambat. Hanya mengalami kerusakan di bagian peluncur rudal.

Namun, ada alasan untuk percaya bahwa kapal selam AIP dapat, jika dirancang dengan baik, berlayar di bawah air bahkan lebih tenang.

Ini alasan kapal selam mengunakan mesin Sterling.

Hidraulik dari reaktor nuklir di kapal selam menghasilkan kebisingan saat memompa cairan pendingin reaktor

Sementara mesin kapal selam AIP hampir tidak bersuara. Kapal selam AIP mampu menyelam selama berhari-hari dengan power baterai.
Sama seperti kemampuan kapal selam bertenaga diesel dapat mendekati tingkat keheningan rendah saat mengunakan daya baterai (Mesin diesel tidak bekerja)
Hanya saja kapasitas baterai terbatas, jadi kesunyian kapal selam diesel hanya berlangsung selama beberapa jam dan harus kembali muncul ke permukaan.

Kapal selam bertenaga AIP pernah diuji dan memiliki kesempatan lolos melalui pertahanan anti-kapal selam dan dalam simulasi mampu menenggelamkan kapal induk Amerika dalam latihan.
Tentu saja, prestasi seperti itu juga dapat dilakukan kapal selam nuklir.

Latihan tersebut dimana angkatan laut Amerika meminjam kapal selam Gotland tahun 2005 selama 1 tahun, dan di perpanjang 1 tahun kembali. Dan Gotland baru pulang ke Swedia Juli 2007.

Dalam sebuah latihan, Gotland berhasil mengambil beberapa foto USS Ronald Reagan selama latihan di samudra Pasifik. Artinya kapal tersebut mampu mendekati atau menembus armada pertahanan kapal induk Amerika tanpa diketahui.
Latihan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas armada AS terhadap serangan kapal selam.

Walau ada perbedaan sangat signifikan. Perbedaannya dari kemampuan kapal selam nuklir dapat beroperasi di bawah air selama tiga atau empat bulan nonstop tanpa muncul ke permukaan. Hanya membutuhkan bahan baku bagi awak kapal.

Melintasi lautan dengan mudah dengan ukuran kapal yang besar dan tenaga sangat kuat.
Pasokan udara, air, tenaga listrik seluruhnya didukung pembangkit nuklir yang tidak akan habis dalam waktu singkat. Dan semua di proses di mesin selama berlayar.

Sementara beberapa kapal selam konvensional dapat menangani jarak, tapi tidak memiliki kemampuan jelajah dan berada di air lebih lama dari kapal selam nuklir.

Kapal selam AIP telah mempersempit kesenjangan antara kapal selam diesel dan nuklir.
Berada diatas kemampuan kapal selam diesel, tapi kemampuan masih dibawah kapal selam nuklir.



Kapal selam diesel harus muncul diatas permukaan dalam hitungan jam, atau berlayar untuk beberapa hari serta mengisi baterai.
Kapal bertenaga AIP hanya perlu muncul setiap dua hingga empat minggu tergantung tipe rancangan kapal selam
(Beberapa sumber membuat klaim yang belum dikonfirmasi bahwa tipe Jerman 214 dapat bertahan lebih dari 2 bulan).
Tentu saja, kapal selam yang muncul ke permukaan, atau bahkan yang menggunakan snorkel, relatif mudah dideteksi dan diserang.

Kapal selam nuklir masih memiliki keunggulan dalam daya tahan terhadap kapal AIP, terutama patroli jarak jauh antar benua. Kapal selam nuklir dengan mudah melakukan perjalanan ke benua lain dan menyerang. Misinya akan menghilang dalam beberapa waktu, dan tiba tiba muncul di lokasi target

Namun, untuk negara-negara seperti Jepang, Jerman dan Cina. Negara tersebut rata-rata mengoperasikan kapal selam sebagai kapal patroli jarak sedang.
Sebagian besar beroperasi dekat dengan pantai yang ramah, berbeda dengan kekuatan armada kapal selam nuklir yang mengutamakan daya tahan ekstrem untuk misi khusus mungkin prioritas lain bagi armada angkatan laut Amerika.

Kecepatan:
Kecepatan tetap menjadi kekuatan yang tak terbantahkan dari kapal selam bertenaga nuklir.
Kapal selam serangan A.S. mungkin dapat mempertahankan kecepatan lebih dari 56 km per jam saat berada dibawah permukaan air.
Sebagai perbandingan, kecepatan dibawah air dengan maksimum 37 km per jam untuk kapal selam tipe 214 Jerman bermesin AIP

Kecepatan maksimum yang tinggi memberi keuntungan dalam mobilitas strategis dan ketangkasan taktis.
Namun, harus diingat bahwa kapal selam nuklir pun jarang beroperasi dengan kecepatan maksimum karena semakin cepat, muncul  kebisingan tambahan yang dihasilkan di dalam air.

Di sisi lain, kapal selam AIP cenderung bergerak dengan kecepatan sangat lambat ketika berlayar menggunakan AIP dibandingkan kapal selam diesel atau nuklir.
Misalnya, kapal selam kelas Gotland dapat berjalan lambat hanya 9 km per jam jika ingin bertahan diam diam dibawah air dengan daya manuver maksimum.

Karena teknologi AIP saat ini tidak mampu menghasilkan daya yang cukup untuk kecepatan yang lebih tinggi, dengan demikian sebagian besar kapal selam AIP juga dilengkapi dengan mesin diesel tambahan sebagai mesin cadangan.

Biaya
Kapal selam serangan kelas A.S. Virginia dengan mesin reaktor menelan biaya $ 2,6 miliar dolar (sekitar 36 triliun Rupiah), dan kelas Los Angeles sebelumnya sebelum sekitar $ 2 miliar (28 triliun Rupiah). Biaya pengisian bahan bakar nuklir juga menambah jutaan lagi, dan perawatan reaktor harus ditangani khusus.
Harga tersebut baru kapal selam penyerang kelas Virginia.

Kelas Ohio untuk peluncur rudal balistik jauh lebih mahal, biaya pembangunannya mencapai $7,2 miliar (99 triliun Rupiah). Belum termasuk persenjataan yang dibawa.

Memiliki kapal selam nuklir bukan hanya harga satu kapal, tapi biaya tambahan sangat besar untuk dukungan lain.



Sebagai perbandingan, kapal selam bertenaga AIP umumnya menelan biaya paling murah $ 200 dan $ 600 juta (8,5 triliun Rupiah), yang berarti suatu negara dapat dengan mudah membeli tiga atau empat kapal selam berukuran sedang dengan mesin AIP dibanding kapal selam penyerang Amerika.
Membuat kapal selam AIP yang paling canggih mendapat 3 kapal dibanding mesin kapal selam Nuklir termurah.

Kapal AIP hanya berawak 30-60 saja, yang besar sekitar 100 orang lebih. Mereka juga memiliki sistem peluncur rudal vertikal walau terbatas.

Namun demikian, torpedo atau rudal dari kapal selam kecil dapat mengenai sama kerasnya dengan ditembakkan dari kapal selam besar, dan memiliki tiga kali lipat jumlah kapal selam yang beroperasi dalam bentangan lautan tertentu dapat meningkatkan kemungkinan sebuah sasaran penting, dan membuat lebih mudah untuk membanjiri pertahanan anti-kapal selam.

Sementara kapal AIP mungkin tidak dapat melakukan semua yang dapat dilakukan kapal selam nuklir, memiliki armada kapal selam yang lebih besar akan  berguna ketika berburu kapal perang dan kapal selam lawan

Jadi ini alasannya mengapa beberapa armada laut tidak mengunakan kapal selam ukuran besar dan sangat mahal.
Sebagian besar beroperasi di sekitar perairan pantai beralih ke kapal selam AIP murah. Hanya digunakan untuk pertahanan laut, bukan untuk menyerang negara lain.

Pemilik kapal selam tipe AIP
Terdapat di 10 negara membuat dan 20 negara memiliki kapal selam AIP

Asal negara produsen AIP
Pabrik Submarine AIP Negara operator Jumlah
Jerman Fuel cell Siemens-ThyssenKrupp Dolphin kelas Israel 5 active / 1 under construction
Type 209-1400mod South Korea

Greece
Egypt

1 confirmed retrofit with AIP,up to 9 additional Chang Bogo kelas possibly retrofit.
Type 212 Germany
Italy
Norway (planned)
10 active / 8 more planned

Norway plans to procure four submarines based on the Type 212 by 2025.

Type 214 South Korea
Greece
Portugal
Turkey
13 active / 2 under construction / 8 more planned

Turkish order is being built at Gölcük Naval Shipyard.

Type 218 Singapore 2 under construction / 2 more planned, with first delivery expected in 2020
Swedia Stirling AIP Kockums Gotland kelas Sweden 3 active
Archer kelas Singapore 2 active (retrofit Västergötland)
Södermanland kelas Sweden 2 active (retrofit Västergötland)
Blekinge-kelas submarine Sweden 2 planned
Jepang Stirling AIP Kawasaki-Kockums Harushio kelas Japan 1 retrofit: Asashio.
Soryu kelas Japan 10 active (of 11 completed) / 3 under construction / 3 more planned
Perancis
MESMA Naval Agosta 90B Pakistan 3 in service
Scorpène Chile
Malaysia
Brazil (planned)
6 active (of 7 completed) / 4 under construction / 3 more planned
Spanyol Fuel cell Técnicas Reunidas S-80 kelas Spain 4 under construction / 4 planned
India Fuel cell DRDO Kalvari kelas India All 6 Kalvari kelass will be retrofitted with AIP during their first upgrade
Rusia Fuel cell Rubin Design Bureau
NIISET Krylov
Project 677 (Lada) Russia Rumoured status: no confirmation that systems are operational on any Russian submarines
Project 1650 (Amur) None
China Stirling AIP 711 Research Institute-CSHGC Type 041 (Yuan kelas) People's Republic of China 15 completed and 5 under construction
Type 032 (Qing kelas) People's Republic of China Experimental submarine

Teknologi dapat merubah teknologi usang menjadi modern.
Seperti rancangan kapal selam pertama yang mengandalkan baterai ketika menyelam dan hanya mampu bertahan beberapa jam.

Ketika berlayar, kapal selam konvensional harus berada di atas permukaan. Karena dibutuhkan pasokan udara untuk pengerak baling dari mesin diesel dan pengisian baterai.

Sekarang mengunakan mesin diesel yang disebut mesin Stirling, tapi modifikasi dengan teknologi bahan bakar yang dimasukan ke dalam kapal selam. Seperti membawa oksigen cair.
Kapal mampu melakukan penyelam dalam beberapa hari tanpa perlu muncul ke permukaan atau selama bahan bakar masih mampu mengerakan generator listrik.



Walau tidak mampu mengalahkan kapal dengan reaktor nuklir. Karena reaktor hanya memerlukan pompa pendingin reaktor tapi kinerja tanpa batas waktu.

Selama reaktor menghasilkan listrik, dan memberikan daya dorong generator mesin kapal, serta mengerakan mesin penghasil oksigen dan air.
Praktis kapal selam nuklir dapat berada di bawah permukaan dalam hitungan bulan.

Artikel Lain

Rolls-Royce UltraFan lebih hemat bahan bakar untuk mesin pesawat jet. Tapi rancangan mesin ini mengunakan bahan komposit karbon dan titanium. Ukuran mesin yang masif mencapai diameter lebar 3,5 meter. Dengan gearbox khusus, hemat 25% bahan bakar pesawat udara.

Mantan metalurgi dari pabrik baja Bradken ditugaskan menguji pembuat baja kapal selam, berakhir menghadapi tuntutan karena memalsukan uji coba suhu dingin pada baja kapal selam nuklir. Sebaliknya, dia mengungkap tidak ada kapal selam meluncur di suhu dingin.



USS Zumwalt sebagai kapal perang perusak Amerika sudah siap berlayar. Merupakan kapal perusak terbesar dan siap beroperasi pada tahun 2017. Pendanaan yang disetujui tahun 2001, rencananya akan dibuat sampai 30 kapal sejenis, terakhir hanya 3 telah siap pada tahun 2019.

Apa yang masyarakat tidak ketahui dengan teknologi kapal selam. Amerika memiliki daftar 66 kapal selam, kemampuan menyerang kapal selam lain, rudal balisitik. Rusia 60 kapal selam, satu kapal mampu mengunting kabel bawah laut. Kapal selam Belgorod membawa torpedo untuk Tsunami menjadi kapal selam terpanjang di dunia.

Kapal selam HMS Artful adalah kapal selam baru angkatan laut Inggris. Masuk kelas Astute baru saja dilepas ke lautan. Inggris akan menganti kapal selam besar dengan kapal selam baru dengan kemampuan membawa rudal nuklir.

Kapal selam milik Rusia terbaru dinamai K-239 Severodvinsk. Dibangun selama 20 tahun dengan bahan bakar reaktor nuklir, jenis kapal selam ini untuk memburu kapal selam lain, menghancurkan kapal perang dan serangan ke darat



Youtube Obengplus

Trend